Ketua Umum FSKN Kunjungi STKIP Singkawang, Kagum Keberagaman
Singkawang (Suara Kalbar)- Ketua Umum Forum Silahturahmi Kraton Nusantara (FSKN) YM Brigjend Pol (Purn) Dr A.A.Mapparessa bersama rombongan berkunjung ke Kampus STKIP Singkawang, Kamis (10/8/2023) malam.
Kedatangan rombongan yang terdiri dari Karaeng Turikale VIII dari Kesultanan Maros, Permaisuri Karaeng Turikale Rt Evi Oktavia, YM Firman Mudaffar Syah dari Kesultanan Ternate, YM Bunda Dr Chuduriyah Sahabuddin, Kepala Sekretariat FSKN Ahmad Jazuli.
Rombongan disambut Ketua STKIP Singkawang Dr Andi Mursidi dan seluruh pejabat struktural, tenaga kependidikan STKIP Singkawang.“Pertama kami ucapkan terima kasih kepada rombongan Forum Silahturahmi Kraton Nusantara yang telah datang ke kampus kami. Sesuai dengan visinya adalah orientasi sosial enterprenurship,” ujar Ketua STKIP Singkawang Dr Andi Mursidi.
Dia menjelaskan terkait dengan wilayah wilayah perbatasan terkait budaya dan multi etnis ini kami menjalin silahturahmi dengan Forum Keraton Nusantara dan memberikan semangat kepada kami untuk merawat dan menjaga NKRI,”paparnya.
Menurutnya predikat yang dimiliki Kota Singkawang sebagai kota tertoleran se- Indonesia.“Harapan kami kedepan kawan-kawan yang mulia Keraton Nusantara menjaga dan merawat kemerdekaan historis budaya tidak hanya pengertian secara umum namun juga kajian ilmiah sudah kami buktikan dan dihasilkan dosen-dosen kami dan mahasiswa kami,” jelasnya.
Ia mengatakan dengan inilah fungsi perguruan tinggi di dalam kemerdekaan sesuai visi dan misi. “Dengan keberagaman inilah fungsi perguruan tinggi di dalam kemerdekan sesuai visi dan misi kami,”paparnya.
Ketua Umum Forum Silahturahmi Kraton Nusantara YM Brigjend Pol (Purn) Dr A.A.Mapparessa mengatakan pihak Forum Silahturahmi Kraton Nusantara mengunjungi secara langsung dengan Ketua STKIP Singkawang dan civitas akademika.
“Ternyata ini luar biasa niat baik civitas akademika dibawah pimpinan Pak Ketua STKIP Singkawang selama 12 tahun sampai sekarang prestasinya banyak,” katanya.
Prestasi ini, kata Mapparessa, diantaranya 12 jurnal ilmiah internasional dan tentunya untuk satu tahun satu jurnal saja sangat sulit ditambah 43 dosennya mendapatkan sertifikat tugas belajar baik dalam negeri maupun luar negeri.
“Saya menyampaikan apresiasi dan kita berdo’a mudah- mudahan menjadi institute dan menjadi universitas ,” jelasnya.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS