SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Lifestyle Anak Obesitas Memerlukan Pendekatan Gizi yang Berbeda, Dokter Anak Beri Saran

Anak Obesitas Memerlukan Pendekatan Gizi yang Berbeda, Dokter Anak Beri Saran

Obesitas anak. (Shutterstock)

Suara Kalbar– Anak-anak yang mengalami obesitas memerlukan pendekatan gizi yang berbeda dibandingkan orang dewasa. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan nutrisi yang penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh dan otak mereka. Dokter spesialis anak, dr. Novitria Dwinanda, Sp.A., menjelaskan bahwa anak-anak yang obesitas sebaiknya tetap diberi jumlah makan yang cukup seperti biasa, namun dengan penekanan pada porsi camilan yang sehat.

Dalam upaya menangani obesitas pada anak, dr. Novitria menekankan bahwa porsi camilan yang kurang sehat, seperti makanan manis, cokelat, dan es krim, sebaiknya dihindari. Pilihan camilan yang lebih sehat, seperti buah potong, disarankan sebagai pengganti. Selain itu, dokter Novitria juga menegaskan pentingnya menghindari konsumsi jus buah yang mengandung gula berlebihan.

Dokter Novitria menekankan bahwa pendekatan gizi yang tepat untuk anak obesitas tidak berarti mengurangi asupan makan secara drastis. Anak-anak tetap membutuhkan nutrisi yang seimbang untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka. Oleh karena itu, porsi makan utama sebaiknya tidak dikurangi secara signifikan.

“Yang dipotong snack, bukan makanan utama yang dipotong. Snack yang manis-manis, cokelat, es krim itu yang dihilangkan. Snack diganti buah potong. Gak boleh jus buah,” kata dokter Novitria dalam temu media bersama Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta, Selasa (8/8/2023).

Camilan dalam kemasan itu yang sebaiknya tidak diberikan kepada anak karena terlalu banyak mengandung banyak gula. Buah juga sebaiknya dimakan langsung, tidak boleh dibuat jadi jus karena akan jadi lebih banyak gula yang terkandung.

Ilustrasi anak obesitasi (Freepik/maophotostocker)
Ilustrasi anak obesitas (Freepik/maophotostocker)

“Minuman manis juga dihilangkan. Minumnya air putih aja. Makannya biasa aja, makan tiga kali. Gak boleh skip sarapan. Makin di skip balas dendam saat siang,” saran dokter Novitria.

Selain itu, anak juga harus aktif bergerak. Tidak hanya olahraga rutin, tapi juga punua kegiatan harian yang terbagi dalam tiga tipe. Yakni, aktivitas yang dilakukan setiap hari, misalnya membersihkan tempat tidur, menaruh piring bekas makan ke dapur, hingga mengambil minuman sendiri.

“Itu adalah kegiatan ringan yang bisa dikerjakan setiap hari,” imbuh dokter Novitria.

Kemudian aktivitas sedang yang bisa dikerjakan 3 sampai 5 kali sehari. Seperti, bermain sepeda, jalan sore, atau pun berlarian dengan teman-temannya.

Selain itu, olahraga penguatan yang dilakukan 1-2 kali dalam seminggu. Domter Novitria menyarankan untuk olahraga berenang atau latihan karate agar gerakan anak terarah.

Anak yang obesitas memang bisa terlihat secara fisik. Mulai dari pipi tembam, perut buncit, hingga berat badan yang lebih dari kurva tumbuh kembang anak. Tetapi, selain itu anak yang obesitas juga perlu dikhawatirkan komorbid atau penyakit penyerta yang bisa jadi dialaminya.

“Harus cek apakah hipertensi, apakah ada diabetes, asam urat, fatty liver juga,” pungkasnya.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan