Warga Desa Durian Sebatang KKU Minta Penegak Hukum Tegas Terhadap Aktivitas Pengerukan Gunung Mandi Punai
Kayong Utara (Suara Kalbar)- Warga Desa Durian Sebatang, Kabupaten Kayong Utara, meminta aparat penegak hukum untuk menindak tegas aktivitas pengerukan Gunung Mandi Punai yang dilakukan tanpa izin di wilayah Dusun Punai Jaya Desa Durian Sebatang, Kayong Utara. Aparat penegak hukum diminta untuk mengambil tindakan yang tegas terhadap pelaku yang diduga melanggar peraturan.
Satu diantara warga Desa Durian Sebatang,Indra Gunawan mengungkapkan kekhawatirannya terhadap aktivitas pengerukan yang telah dilakukan beberapa kali di Gunung Mandi Punai.
“Kami selaku masyarakat desa durian sebatang berharap agar penegakan hukum yang terkait dapat menindak tegas pelaku aktivitas pengerukan gunung mandi panai karna diduga tidak mengantongi ijin,”katanya kepada suarakalbar.co.id, Kamis (13/07/2023).
Indra Gunawan juga mengungkapkan bahwa warga Desa Durian Sebatang telah melakukan pemortalan beberapa kali terkait aktivitas pengerukan tersebut. Ia menegaskan bahwa galian tersebut diduga ilegal dan tidak melalui musyawarah dengan masyarakat desa.
“Hari ini kami melakukan pemortalan kembali yang kedua kalinya, karna galian tersebut diduga ilegal dan tanpa melalui musyawarah terhadap masyarakat desa durian sebatang,”ucapnya.
Dampak dari aktivitas pengerukan ini berpotensi menghilangkan sumber air bersih, merusak lingkungan, dan mengganggu peresapan air hujan. Masyarakat Desa Durian Sebatang juga khawatir terjadinya bencana alam seperti meningkatnya risiko banjir di wilayah mereka.
Menanggapi hal ini, Kapolres Kayong Utara, AKBP Achmad Dharmianto melalui Polsek Seponti yang diwakili oleh IPDA Darso, membenarkan kejadian tersebut.
“Pada hari Kamis 13 juli 2023 pagi hari benar terjadi penolakan dari beberapa warga desa durian sebatang perihal pengerukan bukit mandi punai,” ungkap IPDA Darso.
Dalam rangka mencegah konflik yang lebih besar, pihak Polsek Seponti telah menghentikan sementara aktivitas pengerukan tersebut. Polsek Seponti akan mengadakan pertemuan antara warga dengan pihak pengelola guna mencari jalan keluar yang saling menguntungkan.
“Terkait hal tersebut kami dari pihak Polsek seponti mengambil tindakan pemberhentian aktivitas tersebut guna tidak terjadi konflik permasalahan yang lebih besar. Menurutnya akan diadakan pertemuan antara warga dengan pihak pengelola guna mencari jalan keluar, sehingga tidak terjadi perihal yang sama,”jelasnya.
Asnawi, seorang pemuda Desa Durian Sebatang, juga menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi Gunung Mandi Punai yang telah dirusak dengan penggunaan alat berat excavator. Ia berharap agar pemerintah dan aparat penegak hukum dapat menindak tegas pelaku yang diduga merusak lingkungan dan alam sekitar Desa Durian Sebatang.
“Kami masyarakat kecil yang berada di Desa Durian Sebatang membutuhkan keadilan dan ketegasan hukum dari aparat penegak hukum agar alam di sekitar kampung kami dapat terjaga untuk generasi mendatang,” tambah Asnawi.
“Kami masyarakat kecil yang berada durian sebatang perlu keadilan dan ketegaan hukum kepada Aparat Penegak Hukum (APH) dapat menyikapi dengan tegas, agar alam disekitar kampung kami ini, bisa terjaga hingga keanak cucu kami,”pungkasnya.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now




