SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Ketapang Sekda Buka Gawai Adat Dayak Ketapang Tahun 2023

Sekda Buka Gawai Adat Dayak Ketapang Tahun 2023

Sekda Ketapang Alexander Wilyo saat memotong bambu pada rangkaian acara pembukaan Gawai Dayak Kabupaten Ketapang tahun 2023 di Kecamatan Nanga Tayap, Senin (10/7/2023).[HO-Suaraketapang]

Ketapang (Suara Kalbar)- Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Ketapang Alexander Wilyo, membuka secara resmi Gawai Adat Dayak Kabupaten Ketapang Tahun 2023, yang berlangsung di lapangan sepak bola Nanga Tayap, Senin (10/7/2023).

Pembukaan secara resmi Gawai Adat Dayak tahun ini berbeda dari biasanya, yang dengan cara memukul gong. GAD Ketapang kali ini dibuka secara resmi dengan cara memancung buluh muda. Pemancungannya pun dipercayakan oleh Sekda Ketapang kepada Cornelius Kimha, Ketua Umum DAD Provinsi Kalbar 2023-2028.

Atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang dan atas nama pribadi, Sekda Ketapang mengapresiasi pelaksanaan Gawai Adat Dayak Tahun 2023 di Nanga Tayap tersebut.

“Semoga seluruh rangkaian acara Gawai Adat Dayak Tahun 2023 di Nanga Tayap ini dapat berlangsung lancar dan sukses sampai acara penutupan tanggal 15 Juli,” ujarnya, melansir dari Suaraketapang–Suara Media Network, Rabu(12/7/2023).

Sekda mengaku sangat berkesan karna pada acara penyambutan tidak hanya disambut dengan adat Dayak, tetapi juga disambut secara adat Melayu.

“Ini luar biasa dan baru terjadi di Ketapang,” tandasnya.

Karena itu, Sekda pun mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada tokoh-tokoh dan para tetua etnis Melayu.

Pada kesempatan itu, Sekda juga memohon dukungan dan partisipasi dari seluruh tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda untuk ikut menyukseskan agenda akbar daerah Napak Tilas pada tanggal 23 – 26 Oktober 2023.

“Sebagai generasi penerus, kegiatan akbar tersebut adalah untuk mengingat kembali perjuangan para pendahulu kita pada saat melawan penjajahan Belanda dan Jepang. Maka salah satu kegiatan Napak Tilas nanti adalah ziarah ke makam Panglima Tantemak dan makam Uti Usman di Tumbang Titi,” paparnya.

Terlepas dari itu, Sekda juga mengupas masalah Nanga Tayap yang menyimpan banyak nilai-nilai historis, yakni Kayong.

“Kayong itu adanya di Tayap, bukan di daerah lain. Ada Sungai Kayong. Di sini ada Desa Kayong Tuhe. Ada Desa Tajok Kayong. Ada Desa Kayong Utara. Artinya Kayong itu ada di Nanga Tayap. Maka Kabupaten Ketapang itu identik dengan Kayong,” paparnya.

Karena itu Sekda berharap agar seluruh tokoh masyarakat Nanga Tayap untuk mengangkat kembali kebesaran nama Kayong. Baik adat Melayu, adat Dayak maupun seluruh masyarakat Nanga Tayap. “Ini adalah PR dari saya bagi Ketua DAD, Ketua MABM, Camat Nanga Tayap dan seluruh jajaran serta para Kades,” kata Sekda.

Terkait dengan pagelaran seni budaya, kata Sekda, Pemerintah Daerah Kabupaten Ketapang mendukung penuh pengembangan adat, budaya dan tradisi seluruh masyarakat etnis yang ada di Kabupaten Ketapang.

Karena itu, setiap tahun anggaran, Pemerintah Kabupaten Ketapang mengalokasikan fasilitasi untuk pelaksanaan acara Gawai Dayak, Pentas Seni Budaya Melayu, perayaan 1 Suro untuk Paguyuban Jawa, juga kegiatan untuk Paguyuban Madura, Batak dan Flobamora.

Dengan demikian, Pemerintah Kabupaten Ketapang berlaku adil, mendukung penuh pengembangan adat dan budaya seluruh suku, yang ada di Kabupaten Ketapang, tidak hanya suku Dayak.

Pemerintah Kabupaten Ketapang juga mendukung penuh pembangunan rumah adat bagi seluruh etnis yang ada di Kabupaten Ketapang, tidak hanya rumah adat Dayak, termasuk rumah adat Jawa, rumah Joglo, yang akan diresmikan tahun ini; sudah mulai membangun rumah adat Madura; begitu juga rumah adat Melayu.

“Silakan saja dari paguyuban etnis, saudara-saudara dari etnis Melayu Nanga Tayap berunding jika ingin membangun rumah adat Melayu di Nanga Tayap. Sepanjang tujuannya baik, mari kita bersatu padu, kita saling kompak, kita jaga kekompakan, keharmonisan, keamanan, ketertiban Kabupaten Ketapang. Ketika situasinya kondusif, Kamtibmas terjaga, maka kita akan dapat mempercepat pembangunan, mewujudkan pembangunan di segala bidang, termasuk infrastruktur, seni budaya, sosial budaya, ekonomi dan sebagainya untuk mewujudkan cita-cita besar Ketapang yang maju dan sejahtera.

Pelaksanaan Gawai Adat Dayak tahun ini bertepatan pula dengan acara peletakan batu pertama pembangunan rumah adat Dayak Kecamatan Nanga Tayap.

Untuk Gawai Adat Dayak tahun depan, Sekda menyarakan agar dilaksanakan di Kecamatan Sungai Laur; karna tahun depan Pemda Ketapang berencana meresmikan rumah adat Dayak Sungai Laur.

Mengakhiri sambutannya, sekali lagi, Sekda atas nama pribadi dan Pemerintah Kabupaten Ketapang mengucapkan selamat dan sukses atas terselenggaranya Gawai Adat Dayak se-Kabupaten Ketapang Tahun 2023.

“Semoga dengan even-even seperti ini, kita dapat mengangkat kembali, melestarikan seluruh budaya, tradisi, kekayaan non benda dari leluhur kita sampai kapan pun” ujar Sekda.

Dikatakannya juga, dampak even Gawai Adat Dayak di Nanga Tayap ini pun sungguh luar biasa bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat di Nanga Tayap.

“Ada multi player efek, yang juga efek turunannya yang bernilai positif. Rumah makan selalu kehabisan stok nasi, habis terus, kewalahan melayani pesanan. Hotel-hotel pun penuh sehingga ada harus menginap di Sandai. Ini artinya kegiatan seperti ini positif, manfaat positifnya lebih banyak sehingga harus kita pertahankan, perbaiki, kita kembangkan di masa-masa mendatang,” ujarnya.

“Selamat dan sukses kepada seluruh panitia. Tolong jaga nama baik Nanga Tayap. Jaga nama baik Kabupaten Ketapang. Yang lebih penting lagi, jaga nama baik masyarakat adat Dayak. Jangan cederai acara-acara seperti ini dengan hal-hal yang tidak baik, seperti mabuk-mabukan, perkelahian, perjudian,” begitu kata Sekda mengakhiri sambutannya.

Gawai Adat Dayak tahun ini dihadiri oleh yang mulia Raja Hulu Aik ke-51 Petrus Singa Bansa, Ketua DAD Provinsi Kalbar, sejumlah anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten Ketapang, Ketua Umum dan Ketua Harian DAD Kabupaten Ketapang, Asisten Sekda Bidang Administrasi dan Umum, Kepala Bidang Kebudayaan Disparbud, Kepala Dinas Perhubungan, Plt. Kadis Kesehatan, Kepala Bidang Cipta Karya PUTR, Kepala Dinas Pertanian Pertenakan dan Perkebunan, Kepala Kesbangpol, Kepala Dinas Capil, Inspektur, Kepala BPBD, Kabag Tapem, Kepala Balitbang, BPKAD, Dinas PMPD, para Ketua DAD Kecamatan, Camat Nanga Tayap, Kapolsek Nanga Tayap mewakili Kapolres Ketapang, Danramil Nanga Tayap yang mewakili Dandim Ketapang, para camat, Kades Tayap dan para Kades lainnya di Kabupaten Ketapang, Ketua DAD Nanga Tayap, jajaran panitia, domong mantir, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, ormas-ormas, ketua etnis dan paguyuban-paguyuban.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan