Malaysia Siap Tingkatkan Hubungan Bilateral Bersama Indonesia
Pontianak (Suara Kalbar)- Wakil Gubernur Kalimantan Barat, Ria Norsan menghadiri undangan Ramah Tamah Aidilfitri atau Halal Bi Halal di Kediaman Resmi Konsulat Malaysia untuk Kalimantan Barat pada Sabtu (13/5/2023).
Kehadiran Ria Norsan disambut hangat oleh Pimpinan Konsulat Malaysia Azizul Zekri bin Abd Rahim dan tamu kehormatan lainnya. Dalam acara tersebut, Ria Norsan berharap agar hubungan bilateral antara Indonesia dan Malaysia semakin baik dan terjalin kerja sama yang erat ke depannya.
“Kami Pemprov Kalbar mengucapkan terima kasih banyak atas undangan dan jamuannya. Mudah-mudahan hubungan Indonesia Malaysia semakin erat. Dan hubungan bilateralnya juga semakin baik,” ujarnya saat ditemui seusai acara.
Ria Norsan juga mengungkapkan, dengan dibukanya perbatasan antara Jagoi Babang Indonesia dan Malaysia, hubungan bilateral bisa kembali normal dan diharapkan meningkat ke depannya. Dirinya juga menyampaikan bahwa pihaknya telah merencanakan kembali rute penerbangan Pontianak-Kuching dan sudah disampaikan kepada Menteri Perhubungan.
“Kedutaan Malaysia juga ingin ada pass dari Kuching ke Jawa, Aruk, Singkawang. Dulu pernah ada dari Pontianak ke Brunei,” ungkap Ria Norsan.
Sementara itu, Konsulat Malaysia untuk Indonesia, Azizul Zekri bin Abd Rahim, menyatakan bahwa pihaknya tengah memperhatikan potensi kerjasama terkait transportasi, seperti bus dari Kuching ke Biawak, kemudian lewat Aruk dan seterusnya ke Singkawang.
“Untuk pesawat terbang, Alhamdulillah telah dipertimbangkan oleh pemerintah Indonesia, karena di pihak kami sudah siap sedia untuk kapan saja pesawat itu memulai operasinya dari Kucing ke Pontianak atau dari Kuala Lumpur ke Pontianak. Sementara saat ini masih dalam pertimbangan pihak pemerintah Indonesia,” jelas Azizul Zikri.
Azizul Zekri berharap dengan terbukanya lebih banyak peluang-peluang mobilisasi, contohnya dengan adanya penerbangan langsung Pontianak-Kuching maupun Pontianak-Kuching akan lebih banyak mempengaruhi wisatawan yang masuk kepada kedua negara.
“Kedua negara ini memiliki banyak persamaan, seperti sebelum Covid dulu banyak warga Indonesia berkunjung ke Malaysia dan warga Malaysia berkunjung ke Indonesia. Jadi kita lihat peluang-peluang yang ada, contohnya dari aspek wisata,” timpalnya.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS