Mempawah (Suara Kalbar) – Sesuai keputusan Gubernur Kalbar Nomor: 395 /RO-KESRA/2023 tanggal 3 Maret 2023, kouta jemaah haji regular Kalbar berjumlah 2.519 orang.
Kuota tersebut sudah dibagi ke kabupaten/kota dan kouta sesuai ketentuan yang berlaku tentang pembagian kouta jemaah haji regular.
Termasuk, berdasarkan persentase penduduk muslim dengan mempertimbangkan masa tunggu (waiting list) di kabupaten/kota tersebut.
Sampai saat ini kemenag kabupaten dan kota sedang menunggu daftar nominatif nama jemaah yang berhak melunaskan biaya perjalanan ibadah haji (BIPIH) di bank penerima setoran (BPS) Pelunasan.
Di dalam kouta jemaah reguler Kalimantan Barat itu sebanyak 169 orang untuk Kabupaten Mempawah, ditambah kuota khusus lansia.
Berdasarkan verifikasi, setidaknya ada 10 jemaah lansia di atas umur 80 tahun, ada beberapa jemaah yang sudah meninggal dunia dan sudah tidak mampu lagi secara kesehatan untuk berangkat ke tanah suci. Dengan demikian, hanya ada 4 jemaah yang akan berangkat nantinya.
Kepala Kantor Kemenag Mempawah Hasib Arista mengatakan, dengan kuota 169 ditambah lansia 4 orang, maka sebanyak sebanyak 173 jemaah haji yang akan berangkat tahun 2023 ini.
“Ada sebanyak 173 jemaah Mempawah, insyaAllah berangkat jumlah tersebut merupakan keseluruhan dari kuota regular dan lansia umur 80 tahun ke atas. Namun nantinya setelah masa pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BIPIH) Tahun 2023, baru akan didapat data jemaah yang siap berangkat,” terangnya.
Di samping itu, biasanya akan ada jemaah cadangan berdasarkan nomor urut porsi yang juga dipersiapkan melunasi BIPIH. Dengan ketentuan jika ada jemaah yang batal/tidak melunasi BIPIH, maka jemaah itulah yang akan masuk menggantikan sesuai nomor urut porsinya.
Saat ini jemaah yang masuk nomor urut porsi sampai 169 dan lansia, sudah mulai melakukan pemeriksaan kesehatan.
“Pemeriksaan kesehatan akan dilakukan sebanyak 8 kali oleh Dinas Kesehatan Mempawah dan Puskesmas hingga waktu keberangkatan. Setelah itu, akan diputuskan kelayakan jemaah tersebut dari unsur Istitoah (mampu) secara fisik dan mental,” ungkap Hasib Arista lagi.
Jika ada jemaah yang hamil dan mempunyai riwayat penyakit berat, akan dibatalkan keberangkatannya di tahun ini dan akan digantikan dengan jemaah cadangan.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS