Sekadau (Suara Kalbar) – Masyarakat konsumen air leding di Kota Sekadau mengeluh. Pasalnya sudah dua hari air tidak mengalir sehingga mengganggu kebutuhan rumah tangga masyarakat. Pihak Perumda Meragun meminta maaf karena ada kendala di intake Meragun akibat banjir.
Menyikapi hal itu, Anggota DPRD Sekadau, Paulus Subarno mengatakan, seharusnya pihak Perumda Sirin Meragun mengantisipasi sejak awal.
“Ini sudah sering terjadi, seharusnya kejadian seperti ini harus sudah di antisipasi, sehingga kita pelanggan tidak mengalami krisis air,” kata Ngah, panggilan akrab Paulus Subarno kepada Suarakalbar.co.id pada Selasa (21/3/2023).
Menurut dia, kebersihan air yang sampai ke pelanggan juga diragukan. Jika sumber airnya keruh yang mengalir ke pelanggan juga keruh.
“Nampaknya penyaringan dan penjernihan air tidak berfungsi.Pemberitahuan ke pelanggan juga sering terlambat, udah satu hari satu mlm tidak ngalir baru diberi tau. Penampungan sementara air di Mungguk Ransa nampaknya tidak ber fungsi,” beber Ngah.
Ngah mengatakan, banyak masyarakat memberikan saran agar intake lama yang berada di Desa Mungguk bersumber dari sungai Sekadau difungsikan dalam mengantisipasi atau cadangan jika terjadi kerusakan.
“Intake di Desa Mungguk harusnya bisa difungsikan air dari sungai. Karena hasil pengamatan setiap ada bencana banjir dan lainnya, sering mengalami kerusakan, kadang pipa pecah. Nah, paling tidak sumber air sungai bisa untuk memenuhi pelanggan dalam kota,” kata Ngah.
Sementara itu, pihak Perumda Sirin Meragun sudah mengeluarkan edaran di publik ‘Diberitahukan kepada seluruh pelanggan Perumda Sirin Meragun bahwa telah terjadi banjir di Intake Meragun, sehingga menyebabkan adanya tumpukan batu dan pasir dalam jumlah besar, saat ini petugas distribusi sedang membersihkan intake di Meragun agar pendistribusian air normal kembali. Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini, demikian info ini kami sampaikan terimakasih’.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
