Dulu Bergelar Dato Panglima, Mohlis Saka Naik Strata Jadi Pangeran Anom Istana Amantubillah Mempawah
Mempawah (Suara Kalbar) – Rasa haru sekaligus bahagia tengah dirasakan aktivis muda Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, Mohlis Supriandi atau akrab disapa Mohlis Saka.
Ia bersama 16 tokoh dan figur-figur di Kalbar maupun Nasional termasuk Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno mendapatkan anugerah gelar kekerabatan dari Istana Amantubillah Mempawah.
Istimewanya lagi, gelar ini bukan yang pertama diterima Mohlis.
Sebelumnya ia sudah mendapatkan kehormatan diberi anugerah Yang Mulia Bakti Amantubillah membawa gelar Dato Panglima pada momentum perayaan Robo-Robo tahun 2020, di Istana Amantubillah.
Terbaru oleh Kerajaan Mempawah, Mohlis Saka yang selama dua tahun dipercaya menjadi Ketua Panitia Lokal Robo-Robo Mempawah dianugerahi Yang Mulia Bakti Amantubillah dengan membawa gelar Pangeran Anom.
Prosesi penganugerahan gelar kekerabatan ini dilakukan YAM Raja Mempawah Mardan Adijaya Kesuma Ibrahim, dalam rangkaian ritual Adat Toana di Istana Amantubillah Mempawah, Kamis (9/2/2023) malam.
Penganugerahan gelar tersebut merupakan bagian dari kegiatan Daulat Tuanku ke-21 Raja Mempawah ke-XIII, selain peletakan Titik Nol Kampung Wisata, serta Peringatan Hari Jadi Mempawah yang ke-262 tahun 2023 M.
“Saya merasa ini suatu kehormatan dan juga menjadi tanggung jawab besar, dimana sebagai anak muda daerah kembali diberikan gelar kekerabatan oleh Yang Mulia Raja Mempawah,” ungkapnya, Jumat (10/2/2023).
Selain bahagia, Mohlis juga merasa terharu dan menyebut gelar tersebut menjadi motivasi bagi dirinya yang selalu ikut andil menjaga adat dan budaya, khususnya sejarah Kerajaan Mempawah.
“Selama dua kali diamanahkan menjadi Ketua Panitia Robo-Robo, saya selalu sowan ke YAM Raja Mempawah, karena ritual itu merupakan sejarah dari sejarah leluhur YAM Raja Mempawah saat ini,” ujarnya.
“Dan besar harapan saya semua elemen masyarakat ikut andil melestarikan budaya kita dan selalu mengingat, serta meluruskan sejarah sebab bangsa yang besar ialah bangsa yang tak melupakan sejarahnya,” ucap Mohlis Saka lagi.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS






