Dua Pelukis Afghanistan Memilih Tinggal di Indonesia

Karya instalasi Amin Taasha beserta 36 lukisannya (foto: courtesy).

Suara Kalbar – Pada bulan Agustus 2021, Taliban menguasai kembali Afganistan setelah Amerika menarik pasukannya dari negara itu. Hal itu membuat banyak warga Afganistan, terutama yang tinggal di luar negeri, enggan pulang kembali ke negara mereka. Keengganan itu juga dirasakan oleh dua pelukis asal Afganistan, yang kini memilih tinggal di Yogyakarta, kota wisata dan seni yang membuat hati mereka nyaman.

“Saya sudah berpikir pulang, tapi pas satu tahun pertama di Indonesia ada kesempatan 4 tahun lagi kuliah dan abis kuliah dapat bojo (istri) jadi nikah. Dan waktu melihat suasana di Afghanistan, di sana tidak begitu bisa praktik seni, otomatis membuat hidup susah. Jadi lebih baik di sini dan juga istri tidak membolehkan saya pulang… ha ha…,” ujar Amin Taasha.

Amin Taasha bersama istri dan putrinya (foto: courtesy).
Amin Taasha bersama istri dan putrinya (foto: courtesy).

Berawal dari Darmasiswa

Itulah Amin Taasha, seorang pelukis yang terpilih untuk mengikuti pertukaran mahasiswa dalam program Darmasiswa di Universitas Negeri Semarang tahun 2013 untuk belajar bahasa dan budaya Indonesia. Setelah itu ia memperoleh bea siswa untuk studi S1 di Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, hingga lulus tahun 2018.

Amin yang lahir di Bamiyan, Afghanistan tahun 1995 itu, menganut aliran seni lukis abstrak surrealisme. Ia banyak diilhami oleh puisi, budaya dan keluarganya. Semula, ia mempelajari cara membuat karpet setelah pindah ke Kabul bersama keluarganya semasa ia kecil. Bertolak dari seni dalam membuat karpet itulah, Amin mulai melukis dengan cat air, tinta dan akrilik.

Lain dengan Amin, seorang pelukis kelahiran Ghazni, Afganistan, tahun 1990, Mumtaz Khan Chopan, datang ke Indionesia sebagai pencari suaka yang diproses dan dibiayai oleh Badan Pengungsi Dunia PBB atau UNHCR.

Mumtaz Khan Chopan, pelukis ekspresionisme asal Afganistan (foto: courtesy).
Mumtaz Khan Chopan, pelukis ekspresionisme asal Afganistan (foto: courtesy).

Ditanya mengenai profesi seni yang selama ini ditekuninya, Mumtaz mengatakan, “Saya seniman yang belajar di fakultas seni di Afganistan. Dasar saya melukis, saya pelukis dan juga berkarya dalan bidang instalasi dan bekerja sama dengan para pengungsi untuk praktik seni.”

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS