Wagub Kalbar Lepas Kontingen Porseni NU 2023

Wagub Kalbar H Ria Nosan melepas kontingen Porseni Nu Tahun 2023. SUARAKALBAR.CO.ID/Ho-Adpim

Pontianak (Suara Kalbar) – Wakil Gubernur Kalbar, H Ria Norsan melepas kontingen Pekan Olahraga dan Seni Nahdlatul Ulama (PORSENI NU) Tahun 2023 di Provinsi Jawa Tengah dengan jumlah 52 orang.

Pelepasan ditandai dengan Pemasangan Jaket kepada Peserta Kontingen yang akan mengikuti Porseni dan Deklarasi Tangkal Radikalisme dan Anti Politik Identitas di Aula IAIN Pontianak, Jumat (13/1/2023).

Dalam sambutannya, Wagub Kalbar menyampaikan penyelenggaraan Porseni NU Tingkat Nasional Tahun 2023 ini merupakan rangkaian dari beberapa kegiatan untuk memperingati Satu Abad (100 Tahun) Nahdlatul Ulama.

“Kami dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mengapresiasi Kontingen ini sangat siap untuk berangkat ke Solo. Mudah-mudahan kontingen ini dapat menorehkan prestasi yang gemilang dan membawa harum nama Kalimantan Barat,” ungkapnya.

Tak hanya itu, Pria kelahiran Mempawah ini juga berpesan kepada para Kontingen Porseni NU Kalimantan Barat untuk mengejar prestasi yang dicapai demi mengharumkan nama Kalimantan Barat di kancah Nasional. Dirinya juga mengingatkan kepada para peserta untuk selalu menjaga kesehatan dan kekompakan serta tetap menjaga identitas sebagai kontingen dari Kalimantan Barat yang terkenal ramah dan sportif.

“Jangan sampai kita meninggalkan jejak yang kurang baik ketika berada di daerah orang lain, walaupun masih dalam wilayah Indonesia. Jaga nama baik Kontingen Kalimantan Barat,” harapnya.

Mantan Bupati Mempawah dua periode ini juga mengingatkan terkait dengan masalah radikalisme dan anti politik identitas terutama bagi generasi muda untuk menghadapi dengan mengsikapinya. Dirinya mengingatkan agar terus menjaga marwah dan identitas bangsa, jangan sampai Negara dan Bangsa kita di ombang ambing oleh paham yang tidak sesuai dengan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

“Kita dilahirkan memang dalam keadaan yang berbeda satu dengan yang lain. Berbeda suku, berbeda agama, tetapi ingat mari perbedaan ini sebagai perekat untuk menyatukan anak-anak Bangsa kita agar lebih berwarna. Sehingga ketika masuk tahun politik pun tidak ada masalah. Kuncinya tidak ada lain adalah antara satu dengan lainnya saling menghargai dan menghormati,” ajaknya.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS