Opini  

Pemasaran Pendidikan di Era Teknologi

Ainul Hakiki, Mahasiswa Magister FEB Untan. SUARAKALBAR.CO.ID/Foto. Dok Pribadi

Oleh: Ainul Hakiki

 

Di ERA modern yang sudah dipengaruhi oleh kencangnya arus globalisasi ini, membuat kita menyadari bahwa adanya perubahan yang signifikan di segala aspek kehidupan. Termasuk dalam bidang pendidikan, dimana sekarang dapat kita lihat sendiri bahwa lembaga-lembaga pendidikan pun kini melakukan pemasaran dalam kegiatan pelaksanaanya.

Pendidikan selama ini identik dengan lembaga yang biasanya dinaungi oleh pemerintah dan bersifat nonprofit atau tidak mecari untung mulai dari jenjang TK sampai dengan Perguruan Tinggi. Lembaga pendidikan merupakan lembaga yang memberikan jasa berupa pemberian ilmu yang hasilnya tak kasat mata.

Namun seiring dengan perkembangan zaman, semakin banyak instansi-instansi pendidikan yang muncul dengan inovasi-inovasi yang semakin maju dan modern. Membuat beberapa pihak merasa bahwa bidang pendidikan pun merupakan hal yang pas untuk dijadikan sebagai bisnis dengan untung yang menjanjikan.

Faktor pendorong lainnya adalah karena masyarakat luas juga sudah menyadari tentang pentingnya pendidikan. Oleh karena itu, semakin banyaklah lembaga pendidikan yang berlomba-lomba untuk mencari keuntungan dengan memasarkan jasa pendidikan mereka dengan cara yang beragam dan berbeda-beda serta inovatif.

Pemasaran jasa pendidikan adalah kegiatan promosi yang menginformasikan dan memperlihatkan produk dan jasa yang kita miliki kepada calon konsumen. Pemasaran jasa pendidikan tersebut dilakukan oleh manajemen pemasaran yang bertujuan untuk menarik calon siswa untuk belajar di lembaga pendidikan yang mereka bangun.

Proses sosial yang sekaligus manajerial ini (pemasaran jasa pendidikan), dilakukan dengan cara membentuk strategi jitu yang dirasa ampuh dalam menarik minat para calon konsumennya. Hal tersebut dapat kita lihat biasanya saat musim penerimaan peserta didik baru, banyak wakil dari suatu instansi pendidikan yang datang ke sekolah-sekolah untuk mempromosikan sekolahnya.

Contohnya, pihak marketing SMA swasta A mendatangi SMP B untuk melakukan promosi yang menunjukkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh SMA-nya.

Mulai dari menginformasikan tentang gedung sekolah, fasilitas yang dimiliki, guru dengan kredibilitas yang tinggi dan dapat dipercaya, serta keuntungan-keuntungan yang akan didapat apabila calon siswa bersekolah di instansi pendidikannya. Hal tersebut merupakan pemasaran jasa pendidikan yang sudah lumrah terjadi di sekitar kita.

Kegiatan pemasaran jasa pendidikan tentu saja bukan kegiatan yang sepele. Kegiatan tersebut harus dilakukan dengan menggunakan strategi yang jitu, matang dan sesuai dengan target pasarnya. Kemampuan sosial yang baik sangat diperlukan dalam kegiatan ini. Biasanya siswa akan tertarik dengan keunggulan dan kelebihan yang dimiliki suatu instansi pendidikan.

Membangun citra positif yang memiliki bekas di hati para calon konsumen agar mampu menggunakan jasa pendidikan kita dengan cara komunikasi personal.

Hal yang harus kita hindari dalam melakukan kegiatan pemasaran jasa pendidikan adalah terlalu berlebihan dalam membuat janji-janji. Biasanya orang malah akan skeptis dan kurang percaya dengan jasa pendidikan kita.

Strategi lainnya dalam melakukan pemasaran jasa pendidikan adalah kita harus menerapkan kompetensi khusus yang merupakan tindakan yang menunjukkan kelebihan kita yang lebih baik dari pada pesaing.

Lalu yang harus ditetapkan selanjutnya adalah persaingan yang menguntungkan atau yang memiliki arti yaitu bahwa kita sebagai suatu instansi pendidikan harus mengembangkan suatu kegiatan agar kita lebih unggul daripada semua pesaing.

Pemasaran jasa pendidikan biasa dilakukan oleh lembaga-lembaga yang belum memiliki “nama” di dalam lingkungan masyarakat. Pemasaran tersebut dilakukan untuk memperoleh pelanggan yang mau menggunakan jasa pendidikannya.

Karena suatu lembaga tidak akan berarti apa-apa jika tidak memiliki orang yang menikmati jasanya. Tetapi bukan berarti sekolah-sekolah besar yang sudah dikenal luas oleh masyarakat tidak melakukan pemasaran jasa pendidikan.

Justru agar tidak tertinggal di era modern yang persaingannya sangat ketat ini, lembaga pendidikan besar pun harus tetap berinovasi agar tidak ditinggalkan oleh pengguna jasa mereka.

Di era modern ini, pemasaran jasa pendidikan dapat memanfaatkan teknologi modern yang biasa digunakan oleh banyak orang. Adapun cara yang dapat dilakukan sekolah dalam melakukan promosi sebagai diantaranya:

Membuat Website Sekolah

Cara paling mudah dalam melakukan promosi online adalah dengan membuat website sekolah. Namun membuat website sekolah tidak bisa asal-asalan jika sekolah menghendaki website dikunjungi oleh banyak orang.

Dengan website sekolah, calon siswa akan mudah memperoleh informasi tentang sekolah yang akan menjadi tempat belajar lanjutannya, tanpa harus repot mendatangi. Karena dengan mencari informasi via online hasilnya akan sama dengan mencari informasi langsung ke sekolah.

Bedanya dengan cara online informasi bisa sampai ke calon pengguna jasa sekolah secara cepat tanpa kunjungan fisik.

Beberapa sekolah mengalami kendala dalam pembuatan website sekolah, misalnya keterbatasan waktu maupun SDM sekolah untuk mengelola website. Sehingga pembuatan website sekolah masih menjadi pertimbangan dan mungkin belum mendapatkan solusi yang cocok.

Penggunaan jasa pembuatan website juga dirasa belum mampu menjawab persoalan pengelolaannya pasca website online. Sehingga tampilan website sekolah statis tanpa banyak perubahan dan terkesan kurang aktif.

Untuk menjadikan website terus update mau tidak mau harus dilakukan sendiri oleh pengelola, oleh karena itu jika pengelola merangkap tugas lain di sekolah maka harus mencari cara agar mudah dan cepat dalam membuat dan mengatur website.

Mempromosikan Sekolah melalui Media Sosial

Selain membuat website, pihak sekolah juga bisa melakukan promosi melalui media sosial baik Facebook, Twitter maupun Instagram yang saat ini merupakan top media sosial di Indonesia.

Dengan media sosial sekolah dapat berinteraksi secara intens dengan pengguna dan calon pengguna jasa sekolah. Ini akan menambah nilai lebih dari segi kedekatan hubungan, dan pada akhirnya akan berdampak pada kepercayaan dan jumlah pendaftar di sekolah.

Promosi melalui Media Audio Visual (Youtube)

Promosi online lainnya yang juga tidak kalah efektif dan menarik adalah melalui media audio visual atau video yang diupload di channel youtube sekolah.

Promosi dengan media ini akan memudahkan calon siswa atau orang tua calon siswa mengenal sekolah lebih dekat. Dan harapannya dapat meningkatkan angka pendaftaran peserta didik di sekolah anda.

Namun yang kurang dari kegiatan pemasaran melalui internet adalah kurangnya kontak sosial secara langsung dengan calon konsumen.

Yang perlu kita lakukan adalah aktif dan konsisten di media sosial yang kita gunakan. Harus selalu siaga apabila ada calon konsumen yang bertanya-tanya mengenai jasa pendidikan yang kita tawarkan agar memiliki efek yang sama dengan promosi secara langsung.

Dari uraian diatas, dapat kita simpulkan bahwa pemasaran jasa pendidikan merupakan suatu hal penting yang harus dilakukan oleh semua instansi pendidikan dimulai dari jenjang TK sampai dengan Perguruan Tinggi.

 

*Penulis adalah Mahasiswa Magister Manajemen FEB Untan