Kadisdikbud Sanggau Tegaskan Kurikulum Merdeka Lebih Banyak Praktek Ketimbang Teori
Sanggau (Suara Kalbar) – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sanggau Sudarsono mengatakan bahwa kurikulum merdeka belajar lebih banyak praktek ketimbang teori.
Hal ini disampaikannya saat membuka kegiatan bimbingan teknis penyusunan perangkat pembelajaran berbasis implementasi kurikulum merdeka, dalam upaya persiapan pelaksanaan kurikulum merdeka di satuan pendidikan TK yang diselengarakan oleh Pengurus Daerah Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia-PGRI (PD IGTKI-PGRI) Kabupaten Sanggau di Gedung PGRI Kabupaten Sanggau, Selasa (1/11/2022).
“Program merdeka belajar mau tidak mau harus kita ikuti. Program ini ada beberapa episode dan harus kita ikuti setiap episodenya kalau tidak kita akan bingung,” ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sanggau Sudarsono.
Di dalam bimtek ini nantinya kata Sudarsono, akan banyak prakteknya dan sedikit teori sehingga nanti bisa mengimplementasikan dalam proses belajar mengajar dimana tempat atau sekolah para peserta itu sendiri.
“Dengan narasumber yang kompenten saya harapkan para guru TK, PAUD dan Taman Bermain yang mengikuti kegiatan ini bisa untuk menerapkan di sekolahnya masing-masing,”harapnya.
Di tempat yang sama Ketua PD IGTKI-PGRI Kabupaten Sanggau Sri Istini menyampaikan bahwa program ini harus didukung dari bawah karena guru Taman Kanak-kanak tidak kalah hebat dari guru jenjang diatasnya.
“Maka hari ini kita dari PD IGTKI-PGRI mengelar kegiatan ini agar kita mempunyai perangkat pembelajaran sebagai landasan pondasi yang kuat saat mempraktekan di lembaga masing-masing,”katanya.
Sementara itu Ketua Panitia penyelengara Yuli Master mengatakan kegiatan bimtek ini diikuti sebanyak 136 peserta dengan 42 lembaga atau sekolah dari berbagai Kecamatan yang ada di Kabupaten Sanggau selama tiga hari dengan narasumber Hasri Handayani yang merupakan narasumber nasional.
“Tujuan Bimtek ini antara lain yaitu pertama, menciptakan pendidikan yang menyenangkan bagi peserta didik dan guru. Kedua, mengejar ketertingalan pembelajaran yang disebabkan oleh pandemic Covid-19. Ketiga, mengembangkan potensi peserta didik,”jelasnya.
Dengan adanya kurikulum merdeka ini sambung Yuli, diharapkan mampu mengembangkan kompetensi para peserta didik.
“Karena kurikulum ini lebih menekankan pada kebebasan peserta didik dan kurikulum ini juga memudahkan para guru dalam memberikan pembelajaran kepada para peserta didik,” jelasnya.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now




