Nelayan Sungai Kunyit Butuh Bantuan Kapal, Ini Kata Daniel Johan kepada Menteri KKP
Jakarta (Suara Kalbar) – Anggota Komisi IV DPR RI Daniel Johan mendorong Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk merealisasikan bantuan kapal bagi nelayan tangkap yang terdampak Pelabuhan Terminal Kijing.
“Program bantuan kapal nelayan banyak belum terealisasi pada tahun ini dan tahun 2021, lalu kiranya kapan bisa direalisasikan. Saya banyak ditagih para nelayan di basis, Pak Menteri,” ujarnya saat Rapat Kerja Komisi IV DPR RI dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Selasa (30/8/2022).
Desakan para nelayan ini, dinilainya sangatlah wajar, terutama nelayan tangkap di Sungai Kunyit yang terdampak pembangunan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
“Nelayan tangkap yang terdampak atau tergusur akibat aktivitas PT Pelindo yang ada di Pelabuhan Kijing hingga saat ini belum jelas nasibnya. Jadi wajar mereka terus menagih support pemerintah,” tegas dia.
Daniel Johan yang berasal dari Fraksi PKB Dapil Kalimantan Barat itu juga merasa iba dengan nelayan tangkap yang belum mendapat perhatian pemerintah.
“Akibat keberadaan Pelabuhan Kijing secara tidak langsung menghilangkan pekerjaan para nelayan tangkap. Sebab, kawasan yang selama ini menjadi tempat usaha untuk perikanan tangkap telah menjadi daerah terbatas dan terlarang,” ungkapnya.
Nelayan tangkap jika pindah lokasi, pendapat dia, tentu membutuhkan dukungan kapal.
“Nelayan tangkap sangat dimungkinkan pindah wilayah tangkap, namun sarana kapalnya yang tidak mendukung. Minimal dibantu kapal tangkap ikan yang berkapasitas 5 Gross Ton,” kata Daniel.
Dirinya sebagai wakil rakyat juga mengapresiasi PT Pelindo yang telah membantu para nelayan tradisional khususnya juluk sungkur.
“Saya juga mengapresiasi Pelindo yang telah memberdayakan nelayan juluk sungkur untuk menjadi nelayan budidaya dengan sistem bioflok dan juga nelayan togo yang telah dilakukan ganti rugi,” puji Daniel.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS