Sapi di Perbatasan Sementara Ini Aman dari Penyakit Mulut dan Kuku

Sanggau (Suara Kalbar)- Hingga saat ini kasus virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada binatang ternak terutama sapi belum ditemukan di Kecamatan Sekayam Kabupaten Sanggau perbatasan Indonesia dengan Malaysia.
“Sejauh ini kita belum ada laporan terhadap temuan kasus virus PMK pada binatang ternak terutama sapi baik di Kecamatan Sekayam maupun Entikong,” ujar Edi Waluyo, mantri hewan, Selasa (24/5/2022).

Ternak sapi di dua kecamatan perbatasan Indonesia dengan Malaysia itu terus dipantau kondisi kesehatannya sebagai langkah antisipasi penyebaran PMK (Penyakit Mulut dan Kuku).

“Ada 800 ekor total ternak sapi di Entikong dan Sekayam,semuanya dalam kondisi sehat dan tidak ada gejala PMK (Penyakit Mulut dan Kuku),” jelas Edi Waluyo.

Disampaikan Edi Waluyo, langkah antisipasi dan pengawasan terhadap keluar masuk binatang ternak ke perbatasan akan diperketat bekerjasama dengan instansi terkait yang ada di perbatasan.

Selain itu, pihaknya akan melakukan pemantauan setiap hari di lapangan, serta memberikan sosialisasi kepada para kelompok ternak agar mereka segera melapor ketika ada indikasi ternak mereka sakit. “Kalau kami cepat dilaporkan, kita juga bisa mengambil tindakan segera,” katanya.

Disampaikan Edi Waluyo ciri-ciri ternak terjangkit virus PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) antara lain, sariawan dan keluar busa dari mulut, air liur banyak, dan beruntus berisi cairan atau “meletus-meletus” pada bagian lidah. “Sedangkan ciri pada kaki bisa dilihat dari teratak kaki telapak sampai pergelangan kaki,” jelasnya.

“Penyakit ini menular pada hewan, tapi tidak ke manusia. Dagingnya tetap bisa dikonsumsi asalkan dengan dimasak lama, tidak dibakar,” katanya.Karena itu, apabila ditemukan kasus virus PMK (Penyakit Mulut dan Kuku), maka ternak akan langsung diisolasi, kemudian kandang akan ditutup dan disemprot cairan disinfektan.

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS