Mempawah (Suara Kalbar) – Kebakaran hutan kerap kali menjadi ancaman saat musim kemarau tiba. Belakangan ini kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih terjadi di Kabupaten Mempawah.
Efek kabut asap yang dihasilkan dari kebakaran tersebut sangatlah berbahaya bagi kesehatan dan dapat meningkatkan risiko terjadinya serangan asma, gangguan pernapasan, bahkan serangan jantung.
Menyikapi kondisi tersebut, Kepala Kemenag Mempawah Hasib Arista mengajak masyarakat untuk merawat dan menjaga lingkungan dengan baik.
Hasib Arista mengatakan semua agama mengajarkan kepada umatnya untuk ramah pada lingkungan dan tidak merusaknya. Menjaga lingkungan itu sama artinya menjaga jiwa manusia.
“Rusaknya lingkungan, kebakaran hutan dan lahan menyebabkan pencemaran udara. Menimbulkan penyakit dan membahayakan kehidupan manusia dan makhluk lainnya,” tegas Hasib.
Hasib Arista mengutip QS. Ar-Rum ayat 41, “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”.
Mantan Kasi Pendidikan Islam Kemenag Kabupaten Landak itu melanjutkan, dalam al-Qur’an Surah Al-A’raf ayat 56 dinyatakan, “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Allah Allah memperbaikinya, dan berdoalah kepada Allah dengan rasa takut dan harapan. Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.”
Ayat-ayat ini kata Hasib menunjukkan bukti bahwa di dalam ajaran Islam sangat penting menjaga dan merawat lingkungan. Kita harus ramah terhadap lingkungan. Islam secara tegas melarang semua bentuk kerusakan.
“Upaya menjaga dan melestarikan lingkungan agar tercipta kehidupan yang bersih, indah, nyaman dan menjaga keselamatan merupakan tanggungjawab kita bersama,” tutupnya.
