Mempawah (Suara Kalbar) – Basarnas dan tim relawan gabungan hingga kini belum menemukan keberadaan Miskal, 74 tahun, yang dilaporkan hilang di ladang Dusun Sungai Pandan, Desa Wajok Hulu, Kecamatan Jongkat.
“Hingga hari ini, sudah tujuh hari beliau (Miskal) belum ditemukan. Kami sudah mengobok-obok hutan dan kawasan semak belukar di sekitar ladang, keberadaannya tetap misterius,” ungkap Eddy Zulkarnaen, Ketua Relawan Peduli Kemanusiaan Kalbar, kepada SUARAKALBAR.CO.ID, Kamis (3/3/2022) malam.
Dijelaskan Eddy, setelah berkoordinasi dengan Tim Basarnas dan Polsek Siantan, maka tim gabungan memutuskan untuk memperluas area pencarian hingga ke sentra angkutan umum, pasar-pasar dan titik lainnya.
Tim yang melakukan pencarian terdiri atas, Relawan SIAP, Swadesi Borneo, MTA, PST, Purnama, Damkar Jungkat dan Polsek Siantan.
Di sentra angkutan umum dan pasar itu, tambah Eddy, pihaknya meminta keterangan warga dengan menunjukkan foto Miskal.
“Namun hingga sore tadi, tidak ada yang merasa melihat pak Miskal. Meski belum mendapat informasi menggembirakan, kami tetap berusaha,” tegas Eddy yang juga Sekretaris Forum Komunikasi Kebakaran Swasta Kalbar ini.
Seperti diberitakan, Tim Basarnas Pontianak para relawan saat ini tengah melakukan pencarian terhadap Miskal, 74 tahun, yang dilaporkan tiba-tiba menghilang di ladang.
Anggota Tim Basarnas, Suaka, Minggu (27/2/2022) siang, membenarkan pihaknya masih berada di Dusun Sungai Pandan untuk mencari Miskal yang dilaporkan hilang.
Dijelaskan, peristiwa itu terjadi sekitar pada pukul 07.00 WIB, Jumat (25/2/2022), saat Miskal dan istrinya pergi ke ladang. Keduanya bekerja berdekatan.
“Namun sekitar pukul 09.45 WIB, pak Miskal ini tiba-tiba menghilang dari sisi istrinya. Dicari-cari dengan cara mengeliling ladang, namun tak diketemukan hingga hari ini, Minggu (27/2/2022),” ungkap Suaka.
Begitu mendapat laporan dari pihak keluarga, Tim Basarnas, Polsek Siantan, dan gabungan relawan pun langsung turun melakukan pencarian.
“Saat ini kami bersama warga setempat, pihak keluarga dan tim relawan masih mengobok-obok semak belukar di sekitar ladang dengan harapan Pak Miskal segera ditemukan,” katanya.
Suaka selanjutnya juga meminta bantuan warga, barangkali ada yang melihat Miskal keluar dari ladang dan pergi ke suatu tempat.
“Berdasarkan penuturan istri dan pihak keluarga, sebelum menghilang pak Miskal mengenakan celana pendek coklat dan baju kotak-kotak!” tegasnya.
