Kerajinan Tudung Saji Khas Ngabang Memudar Digerus Zaman

Landak (Suara Kalbar) – Tak mudah menggeluti usaha satu ini. Butuh waktu dan konsentrasi tinggi untuk menyelesaikannya. Hal inilah yang menyulitkan pemasaran tudung saji khas Ngabang Kabupaten Landak ini.

Selain itu kurang promosi dan kurang modal, sehingga kerajinan tangan khas Ngabang ini digerus zaman.
Lazimnya Tudung Saji ini dimasa jayanya sebagai oleh-oleh atau buah tangan ketika kita berada di Ngabang Kabupaten Landak.

Saat itu pula, tak heran aneka motif cantik terlihat pada balutan
Tudung saji.

Menggunakan kain bluedru, campuran warna dan motif berbagai ukuran menjadikan balutan Tudung Saji ini cantik, elegan dan menarik minat warga untuk memburunya sebagai oleh-oleh atau buah tangan.

“Kita kurang promosi, kurang pemasaran, dan soal danalah terutama, ” ungkap Maimunah (52) Pengrajin Tudung Saji Kelompok “Kenanga II” Dusun Ray Desa Raja Kecamatan Ngabang Kabupaten Landak, Minggu (13/3/2022).

Selain itu, terkait bahan baku Tujung Saji, Maimunah mengatakan, dizaman sekarang agak berkurang. Salah satunya bambu banyak ditebang, untuk dijadikan lahan perkebunan. Selain itu tekik dan naman, juga susah didapat. Masyarakat juga sudah beralih kerja di toko-toko.

“Dulu, masa jaya-jayanya, pengkerajin Tudung Saji, banyak, namun masuk di tahun 2022, peralahan-laham makan berkurang.

Sekarang tinggal 5-6 orang perkelompk. Dulu kelompoknya ada banyak ada lima –enam kelompok,” kata Maimunah.

Pembinaan dari pihak Perindagkop? “Mereka hanya beli saja, kadang bawa jika laku dibayar dan tidak lalu dipulangkan. Kadang mereka beli untuk pameran ngak banyak.Pihak dinas tidak menampung, beli seadanya 3 set atau 4 set dinas belinya,” ungkpanya.

Ia berharap kepada pihak dinas, bisa membina kelompak Tajung Saji yang tinggal satu-satunya di Dusun Ray Desa Raja dalam hal pembinaan, permodalan dan pemasaran sehingga pengerajin Tudung Saji bisa bersaing dengan pengerajin lain di Kabupaten Landak.