Kalbar Cuma Raih Satu Perunggu, Ini Ungkapan Kekesalan Pelatih Legenda Anggar Mempawah

Mempawah (Suara Kalbar) – Sunardi, pelatih legenda Anggar Kabupaten Mempawah, mengaku kecewa dengan perolehan satu medali perunggu pada PON XX tahun 2021 di Papua.
Sebagai sosok pelatih yang pernah empat kali membawa Tim Anggar Kalbar meraih emas di Pekan Olahraga Nasional, dirinya sangat sedih dan terlihat prihatin atas raihan satu perunggu itu.
“Untung lah masih ada Mery Ananda atlet Anggar Mempawah dan pelatih Verdiana Rihandini yang telah menyelamatkan muka Kalimantan Barat dari predikat gagal medali di ajang nasional,” tegasnya.
Sunardi lantas mengungkapkan kebanggaan atas prestasi Mery Ananda.
Ia mengatakan, tahu betul dengan kualitas atlet peraih medali perunggu itu, maupun pelatihnya. Karena mereka semua dari Mempawah.
“Sekali lagi, saya bangga dan hormat atas kinerja atlet dan pelatih asal Mempawah,” cetus Sunardi lagi.
Walau dirinya dulu merasa tidak bisa melatih, namun Sunardi menegaskan selalu konsisten menjalankan amanah.
“Semasa saya dulu, di empat kali PON, saya telah berhasil membahagiakan dan membanggakan Ketua Umum KONI Kalbar dengan perolehan medali emas dari cabang Anggar,” katanya.
Sewaktu Ketum KONI Kalbar dijabat almarhum Aspar Aswin, Cabang Anggar bisa menyumbang 1 medali emas di PON XVI tahun 2004.
Kemudian, ketika Ketua Umum KONI Kalbar dijabat almarhum Oesman Jafar, Anggar menyumbang 2 emas di PON XVII tahun 2008.
Selanjutnya, saat Ketua Umum KONI Kalbar dijabat Syarief Machmud Alkadri, Anggar kembali menyumbang 2 emas di PON XVIII tahun 2012.
Dan pada PON XIX tahun 2016, saat Ketua Umum KONI Kalbar yang masih dijabat Syarief Machmud, Cabang Anggar tetap menyumbang 2 emas.
“Namun kenapa di PON XX di Papua, dengan skuad 8 Atlet plus 4 Pelatih Daerah asal Atlet–yang bukan pelatih spesialis senjata–Anggar Kalbar hanya meraih 1 Perunggu? Jujur saya sangat kecewa!” ungkapnya.
Karena itu, tambah Sunardi, minimnya prestasi yang diraih Kalbar ini menjadi pembuktian bahwa jangan lah engkau menyerahkan sesuatu urusan kepada yang bukan ahlinya, karena akan rusak dan hancur lah urusan itu.
Ia lantas berharap playmaker Tim Anggar Kalbar di PON XX Papua perlu instrospeksi diri atas kegagalan ini.
“Tirulah sikap seorang samurai!” tutupnya.