Pernah Jadi Buruh Bongkar di Malaysia, Guru Honorer Manfaatkan Media Sosial Berjualan Sosis panggang di Tengah Pandemi
Sekayam (Suara Kalbar) – Ba’da salat ashar, Iis Permata Hati (32) ibu dua anak warga yang tinggal di kawasan perbatasan ini dengan menggunakan masker telah mempersiapan lapak dagangan sosis panggang dan berbagai menu bakso seafood yang akan ia jajakkan di kawasan Jalan Lintas Negara Indonesia dengan Malaysia Kecamatan Sekayam Kabupaten Sanggau, Kalbar.
Dia mengakui, selama pandemi Covid-19, pembeli jauh berkurang sampai 50 persen karena banyak warga yang enggan keluar rumah.
Meski demikian, Iis tetap semangat untuk berjualan sosis panggang memenuhi kebutuhan keluarga ditambah lagi suaminya sekarang tidak bekerja lagi dikarenakan aktivitas di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong ditutup sudah lebih dari dua tahun karena pandemi Covid-19.
Sambil menyusun beraneka jajanan dan berbagai jenis sosis yang siap panggang, Iis Permata Hari bercerita jika dirinya merupakan guru honorer disalah satu SMA yang ada di perbatasan dengan title sarjana pendidikan tidak membuat dirinya sungkan untuk berjualan jajanan ditepi jalan.
“Saya dulu bekerja sebagai buruh bongkar Container di Landport Tebedu (Malaysia) kurang lebih tiga tahun, satu tahun sebelum pandemi berhenti bekerja sebagai buruh dan memilih mengajar disalah satu SMA sebagai guru honorer sampai saat ini,” ungkap, Iis Permata Hati, Minggu (26/9/2021).
Ia mengatakan, ditengah pandemi Covid-19 ini semua bidang usaha terkendala dengan dampak yang begitu juga menimpa dirinya.
Namun usaha jualan aneka jajanan itu harus dijalaninya untuk menambah kebutuhan keluarga. Karena jika hanya mengandalkan gaji sebagai guru honor jelas sangat tidak mencukupi untuk kebutuhan rumah tangga selama satu bulan.
Disampaikan Iis Permata Hati, ide berjualan sosis panggang dan aneka bakso seafood ia dapatkan dari youtube.
Menurutnya diluar negeri pedagangnya berjualan keliling menggunakan sepeda motor. Iapun mencoba diperbatasan dengan memanfaatkan emperan toko warga di tengah kota Kecamatan Sekayam. Diawal berjualan ia mengakui kurang laku, karena selain suasana ditengah pandemi, akhirnya ia memanfaatkan media sosial untuk promosi lapak jajanan sosis panggang.
“Alhamdulillah pemesanan secara online lebih banyak ketimbang warga yang datang ke lapak. Saya antar langsung pesanan kepada pelanggan yang banyak dikenal melalui media sosial,” ungkap Iis Permata Hati.
Sambil membetulkan posisi maskernya, Iis Permata Hati menyampaikan banyak juga suka dan duka berjualan secara online itu.
Pernah suatu hari dirinya mendapatkan order lebih dari 10, dengan semangat menyiapkan cup untuk bakso ikan serta kotak kertas untuk sosis panggang. Ketika siap diantar ternyata pemesan tidak bisa dihubungi, bahkan berkali-kali dichat melalui masengger akun media sosialnya juga tidak terbalas.
Iapun hanya bisa bersabar dan ia syukuri karena ada orang lain yang membeli pesanan tersebut langsung ke lapak.
“Kita mesti bersabar dan iklas dalam berusaha,insyaallah akan berkah,” ucap Iis Permata Hati.
Dimasa pandemi Covid-19, iapun juga tidak segan-segan menegur pelanggannya yang tidak menggunakan masker. Bahkan Iis menyediakan masker untuk dibagikan kepada pelanggan yang kebetulan tidak menggunakan masker.
Ditengah Pademi Covid-19 yang belum berakhir ini ia menambahkan wajib saling mengingatkan untuk penerapan protokol kesehatan jangan sampai lengah, karena virus belum berlalu.
“Ada juga pelanggan yang tersinggung ketika ditegur karena enggak menggunakan masker, namun itu semua resiko. karena jika tidak menerapkan protokol kesehatan tidak menutup kemungkinan tempat jualan sosis panggang bisa ditutup oleh satgas Covid-19,” pungkas
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now