SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Mempawah Nilai Ekonomisnya Tinggi, Nelayan di Sungai Kunyit Dilatih Budidaya Udang Vannamei

Nilai Ekonomisnya Tinggi, Nelayan di Sungai Kunyit Dilatih Budidaya Udang Vannamei

BUDIDAYA UDANG. Puluhan nelayan Juluk Sungkur yang berasal dari lima desa di Sungai Kunyit mengikuti pelatihan pengembangan budidaya udang Vannamei oleh PT PMLI Sub PT Pelindo II di Saung Kelompok Nelayan Tangkap dan Budidaya Desa Sungai Dungun, Minggu (26/9/2021). SUARAKALBAR.CO.ID/Distra

Mempawah (Suara Kalbar) – Nelayan Juluk Sungkur di Sungai Kunyit menjadi salah satu pihak yang terdampak pembangunan Pelabuhan Terminal Kijing.

Nah, agar di masa mendatang para nelayan ini punya tambahan penghasilan dari hasil tangkapan laut dan juga budidaya perikanan, mereka perlu diberikan pembekalan, transfer teknologi, maupun bantuan alat modern.

PT Pelindo II selaku operator Pelabuhan Terminal Kijing, tentu saja tak ingin berlepas tangan. Program transformasi pun digelar.

Lewat anak perusahaannya, yakni PT Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia (PMLI), nelayan di Sungai Kunyit, di tahun pertama ini terus diberikan pelatihan oleh Pelindo II.

Kali ini, pelatihan berlangsung di Saung Kelompok Nelayan Tangkap dan Budidaya, RT. 004/RW. 002, Dusun Duta, Desa Sungai Dungun, Minggu (26/9/2021).

Para nelayan Juluk Sungkur tampak bersemangat dibekali pengetahuan dengan tagline “Smart Aquaculture”.

Mereka dilatih tentang pengembangan budidaya udang Vannamei yang bernilai ekonomis tinggi dan punya pangsa ekspor yang sangat luas.

Peserta yang hadir terdiri atas nelayan dari Desa Semudun, Mendalok, Sungai Dungun, Sungai Bundung Laut dan Sungai Duri II.

Sedangkan bertindak sebagai trainer adalah Dudi Lesmana, Pakar Kelautan dan Perikanan, yang merupakan alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB), serta dari Dinas PKPP Kabupaten Mempawah.

Turut hadir, Mujito, Penyuluh Perikanan Satminkal Tegal Kecamatan Sungai Kunyit, Team Leader Pendamping PT. PMLI Sub Perlindo II, Suharman Noerman, dan Kepala Desa Sungai Dungun, Karnain Ahmad.

Sang pakar kelautan, Dudi Lesmana, menjelaskan, udang Vannamei ini adalah pengganti udang windu yang dulu diserang wabah penyakit sehingga ribuan nelayan budidaya gagal panen dan mengalami kerugian besar.

Udang Vannamei–yang datang dari Amerika Selatan ini–dinilai punya banyak kelebihan dan bernilai ekonomis tinggi, sehingga akhirnya tak tergantikan sampai sekarang dalam sektor budidaya perikanan di Indonesia.

Dalam pelatihan ini, tambah Dudi, nelayan Juluk Sungkur di Kecamatan Sungai Kunyit diberikan pengetahuan dan kemampuan untuk mengembangkan budidadaya udang Vannamei di masa mendatang.

“Setelah pelatihan teori, kita akan tindaklanjuti dengan praktik sambil menunggu pengadaan alat-alat dan sarana selesai,” katanya.

Jadi, ia berharap ke depan tidak hanya menangkap ikan di laut, para nelayan di Sungai Kunyit setidaknya dapat meningkatkan perekonomiannya dengan budidaya udang Vannamei.

“Mudah-mudahan ini nantinya jadi matapencaharian utama!” imbuh Dudi Lesmana.

Sebelumnya, ratusan nelayan secara berkelompok dan bergiliran telah diberikan banyak pelatihan. Misalnya, budidaya kepiting bakau, alih teknologi smart fishing dan lain sebagainya.

Selain diberikan bantuan alat, para kelompok nelayan juga diarahkan untuk praktik langsung budidaya di desa masing-masing.

 

Dukungan Kepala Desa

Karnain Ahmad, Kepala Desa Sungai Dungun, mengucapkan terima kasih atas rangkaian pelatihan terpadu berkelanjutan yang telah diberikan PT Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia (PMLI) Sub PT Pelindo II kepada nelayan.

Ia turut mengapresiasi sikap semangat yang ditunjukkan para nelayan Juluk Sungkur dari lima desa saat mengikuti pelatihan di Saung Kelompok Nelayan Tangkap dan Budidaya di Desa Sungai Dungun.

“Saya berharap pengetahuan dan transfer teknologi yang didapat para nelayan dari pelatihan ini dapat menjadi bekal penting untuk memulai sektor budidaya perikanan,” kata Karnain Ahmad.

Selaku kepala desa, ia siap mendukung upaya pemerintah dan PT PMLI Sub PT Pelindo II untuk melaksanakan program transformasi nelayan.

“Saya yakin, jika program transformasi ini diikuti sebaik-baiknya, maka ke depan akan bisa meningkatkan kesejahteraan nelayan di Sungai Kunyit,” imbuh dia lagi.

Dan ia menegaskan, Desa Sungai Dungun juga bersedia dijadikan sentra pendidikan dan pelatihan nelayan.

“Untuk itu, kami akan berbenah diri guna melengkapi sarana dan prasarana pelatihan,” pungkasnya.

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan