Mengenal Moderna, Vaksin Teknologi Genetik untuk Ciptakan Imunitas dari Bahaya COVID-19
Mempawah (Suara Kalbar) – Dinas Kesehatan dan PPKB Kabupaten Mempawah sejak sebulan lalu telah menggunakan vaksin COVID-19 asal Amerika Serikat ber-platform Moderna.
Tidak saja sebagai vaksin booster (suntikan ketiga) bagi tenaga kesehatan di Mempawah, tapi juga untuk menciptakan kekebalan komunal masyarakat umum.
Namun hingga kini, masih banyak belum memahami mengenai vaksin Moderna–yang memang berharga cukup tinggi di dunia ini.
Tim Medis RSUD dr Rubini Mempawah, dr. Sugeng Widodo, mengatakan, Moderna adalah vaksin mRNA (messenger RNA) yang merupakan vaksin dengan teknologi.
Vaksin mRNA tidak menggunakan virus atau kuman yang dimatikan, melainkan komponen materi genetik yang direkayasa agar menyerupai kuman atau virus tertentu.
Dengan demikian, vaksin ini dapat memicu reaksi kekebalan tubuh layaknya virus dan kuman yang dimatikan pada vaksin biasa.
Setelah masuk ke dalam tubuh, mRNA dari vaksin yang “ditangkap” oleh sel imun akan mengarahkan sel tersebut untuk memproduksi spike protein.
“Protein ini merupakan protein yang menyusun bagian dari permukaan virus Corona,” kata dr. Sugeng Widodo.
Selanjutnya, setelah sel imunitas tubuh mengenal komponen tersebut, sistem kekebalan tubuh akan menghasilkan antibodi yang spesifik untuk melawan virus Corona.
Layaknya obat-obatan, begitu juga dengan vaksin, tetap ada efek samping tergantung reaksi tubuh masing-masing orang.
“Ada yang sama sekali tidak ada keluhan, ada yang demam, ada yang nyeri di daerah suntikan dan ada yang mual bahkan muntah,” ungkap dr. Sugeng Widodo.
Pengalaman dirinya selama bertugas di Bangsal Isolasi COVID-19 RSUD dr Rubini Mempawah, terungkap fakta bahwa memang terlihat jelas gambaran rongent paru pasien terinfeksi COVID-19 yang vaksin dan yang tidak vaksin.
“Pasien yang telah mendapatkan vaksinasi, maka kerusakan paru-parunya tidak separah pasien yang belum divaksin,” ujarnya lagi.
Seseorang yang telah mendapatkan vaksinasi, maka di dalam tubuhnya sudah ada antibodi. Jadi ketika virus masuk ke dalam tubuh, maka akan langsung “ditangkap” oleh antibodi.
Dengan demikian, virus tidak sempat bereplikasi atau berkembang-biak di dalam tubuh.
“Namun kalau tidak vaksin, antibodi baru mulai terbentuk hari ke-7 setelah virus itu masuk. Jadi virus sudah berkembang-biak terlebih dahulu di dalam tubuh kita. Ini yang sangat berbahaya,” paparnya.
Setelah 7 hari itu pun, tambah dia, antibodi belum terbentuk sempurna. Antibodi baru akan terbentuk sempurna setelah hari ke 14 setelah virus masuk.
“Karenanya, bisa dibayangkan sudah berapa banyak virus yang berkembang di dalam tubuh kita. Karena itu, vaksinasi merupakan ikhtiar kita bersama agar tidak mengalami kondisi yang berat saat terpapar Coronavirus Diseases 2019 (COVID-19),” tutur dr. Sugeng Widodo lagi.
Sugeng lantas menyarankan, seseorang yang usai divaksin Moderna, sebaiknya tidak minum alkohol, merokok dan hindari bekerja atau berolahraga terlalu berat, harus banyak istirahat, serta makan dan minum yang baik.
“Sekali lagi perlu saya sampaikan, Moderna ini telah teruji secara klinis dan efektif untuk mencegah kita tidak mengalami kondisi yang berat saat terpapar COVID-19,” imbuh dia.
Untuk itu, dr. Sugeng Widodo mengimbau masyarakat untuk tidak perlu takut jika diberikan vaksin Moderna saat mengikuti program vaksinasi massal yang digelar di Kabupaten Mempawah.
Imunitas meningkat
Sementara itu, di tempat terpisah, Kepala Puskesmas Sungai Pinyuh, dr. Riska Susanti, ketika dihubungi, mengaku telah mendapatkan vaksinasi booster bagi tenaga kesehatan.
Riska Susanti mengatakan, paska-vaksinasi booster dengan platform Moderna itu, ia merasakan imunitasnya kini semakin meningkat, tidak mudah sakit dan merasa tubuh menjadi lebih segar.
Terlebih, sebagai pimpinan Puskesmas dan juga tenaga kesehatan yang terus aktif melaksanakan vaksinasi masyarakat, dr Riska Susanti setiap hari berinteraksi dengan banyak orang.
“Adanya vaksinasi bagi tenaga kesehatan, temasuk booster vaksin Moderna, membuat kami merasa lebih aman dalam berinteraksi dengan masyarakat saat memberikan pelayanan kesehatan. Tentu dengan tetap menjaga prokes secara ketat!” imbuhnya.
Nah, senada dengan dr. Sugeng Widodo, dalam kesempatan itu dr Riska Susanti juga mengimbau agar masyarakat agar tidak ragu untuk mendapatkan vaksinasi.
“Semoga pandemi COVID-19 cepat berakhir. Mari kita jaga protokol kesehatan dan segera dapatkan vaksinasi!” pungkasnya.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now