SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Mempawah Malam Likor di Mempawah, Siswa Kelas III SD Nyalakan Keriang Bandong

Malam Likor di Mempawah, Siswa Kelas III SD Nyalakan Keriang Bandong

Pelajar Kelas III SDN 10 Jalan Daeng Menambon Mempawah yang bersemangat menyalakan pelite keriang bandong sejak Minggu (2/5/2021) malam, sebagai penanda masuknya malam 1 likor atau malam 21 ramadan. Tradisi turun temurun ini memiliki makna mendalam agar umat Islam tetap rajin beribadah d bulan ramadan. SUARAKALBAR.CO.ID/Distra

Mempawah (Suara Kalbar) – Pelite Keriang Bandong mulai dinyalakan
pada Minggu (2/5/2021), sebagai pertanda telah masuk malam 1 likor atau malam
ke-21 ramadan.

Di Mempawah, seorang siswa SD Negeri 10 Jalan Daeng
Menambon, Davis Ananda Sastra, tampak bersemangat menyalakan pelite keriang
bandong
bersama kakak dan abangnya di BTN Griya Tanamas, tak jauh dari RSUD dr
Rubini yang baru.

Meski belum begitu memahami makna keriang bandong, namun Davis
bersana kakak dan abangnya saling berlomba menyalakan pelite, begitu usai
berbuka puasa.

Pelite keriang bandong yang dinyalakan, tampak sederhana.
Bahan bakunya dari botol minuman yang diberi sumbu dan diisi bahan bakar minyak
tanah.

Meski mengaku harus membeli minyak tanah seharga 17 ribu per
liter, Davis sekeluarga tetap akan menyalakan pelite keriang bandong hingga
Idul Fitri nanti.

“Biar ramadan makin semarak. Kamek akan idopkan pelite ni
sampai lebaran nanti,” ujar sang kakak, Deviasita.

Mengutip dari akun facebook Gusty Hendra, admin salah satu
grup Facebook terkemuka di Kabupaten Mempawah, pemasangan pelite keriang
bandong
ini dimulai sejak malam 1 likor atau malam ke-21 bulan ramadan.

Gusty Hendra menjelaskan, tradisi ini telah berlangsung
lama. Artinya, sejak turun-temurun ada di Kota Mempawah.

“Biasanya dipasang di sepanjang jalan kampung menuju musala,
surau atau masjid. Hal ini bertujuan sebagai penerang, sekaligus penyemangat
agar umat muslim tetap rajin beraktivitas tarawih, tadarusan dan lain sebagainya,”
ujar Hendra.

Walau kini fungsinya telah digantikan oleh lampu listrik
beraneka ragam dan beraneka warna, namun menurut Hendra, tradisi tetap lah
tradisi yang harus dilestarikan.

 

Penulis : Distra

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan