 |
| Tangkapan layar CCTV yang menggambarkan ambruknya plafon Gedung Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Mempawah, Rabu (7/4/2021). SUARAKALBAR.CO.ID/Ist |
Mempawah (Suara Kalbar) – Plafon yang ambruk di ruang lobi
dan ruang pelayanan publik Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Perpussip) Kabupaten
Mempawah, ternyata telah berusia 14 tahun.
Kepala Dinas Perpussip, Johana Sari Margiani, mengatakan,
gedung dan plafon kantornya tersebut dibangun pada tahun 2007 lalu.
“Kondisi bangunan hingga saat ini masih sangat baik. Semua
masih berfungsi. Hanya saja, kita kaget plafonnya ambruk. Untung saja tidak ada
korban jiwa,” katanya kepada suarakalbar.co.id, Rabu (7/4/2021) sore.
Johana mengatakan, ambruknya plafon diduga karena
kontruksinya yang terbuat dari kayu dan triplek telah dimakan rayap atau
anai-anai.
“Dibangun pada 2007 lalu, jadi sudah cukup tua usia plafon
ini, sekitar 14 tahun lebih. Saya menduga karena kayu-kayunya dimakan rayap,
maka bisa ambruk,” jelas Johana lagi.
Sementara itu, Airni, Staf Pelayanan Publik Dinas Perpussip
Mempawah yang saat itu menjadi saksi mata ambrukya plafon, mengaku saat kejadian
masih stand by di meja transaksi peminjaman dan pengembalian buku.
“Saat kejadian saya masih bekerja di meja peminjaman dan
pengembalian buku. Pukul 11.55 WIB, saya mendengar suara berderak di atas
kepala saya. Lalu saya melihat ke atas, plafon itu tampak bergerak. Begitu
suaranya makin keras, saya langsung lari,” ujar Airni.
Dalam hitungan detik, Airni melihat plafon langsung ambruk
menimpa meja kerjanya dan kursi serta ruang lobi pelayanan publik.
“Sampai saat ini saya masih sedikit shock. Cukup menyeramkan
saya. Alhamdulillah saya bisa menghindar saat plafon itu ambruk,” katanya.
Seperti halnya Johana, ia juga mengaku bersyukur ruang lobi
dan pelayanan publik itu sedang sepi pengunjung.
“Saya tak bisa membayangkan jika lagi ramai-ramainya
pengunjung, tiba-tiba plafon itu ambruk. Syukur lah lagi sepi,” tutur Airni.
Penulis : Distra
