Kondisi Muhammad Zein Fahmi Memburuk, Ketersediaan Ruangan Jadi Kendala Rujukan

Kondisi Muhammad Zein Fahmi yang terus menurun. Tubuhnya semakin kurus, tampak tak sadarkan diri. Bocah 10 tahun asal Mempawah mesti mendapat rujukan perawatan sementara sebelum dibawa ke Jakarta. SUARAKALBAR.CO.ID/Ist

Mempawah (Suara Kalbar) – Dua rumah sakit rujukan di Singkawang
dan Pontianak belum bisa menerima upaya rujukan Muhammad Zein Fahmi, bocah 10
tahun, warga Mempawah yang menderita hidrosepaul dan tumor di otak.

“Kondisi adinda Muhammad Zein Fahmi kini semakin memburuk.
Kita sudah berupaya agar ia bisa dirujuk untuk tindakan lebih intensif di RSUD
Abdul Aziz Singkawang dan RSUD dr Soedarso Pontianak. Namun kita mendapat
informasi, ruangan NICU di kedua rumah sakit tersebut masih penuh,” ungkap Alex
Candra, Ketua Mempawah Peduli, dinihari tadi.

Menurut Alex, saat ini Adinda Fahmi, sapaannya, masih
terbaring lemah di ruang perawatan RSUD dr Rubini Mempawah. Pun demikian, Tim
Mempawah Peduli akan terus melakukan pendampingan sambil menunggu konfirmasi ketersediaan
ruangan NICU di RSUD dr Abdul Aziz dan RSUD dr Soedarso.

“Kita memang sangat berharap, RSUD dr Soedarso Pontianak dapat
menerima upaya rujukan menggunakan BPJS sebagai langkah awal sebelum Muhammad
Zein Fahmi dibawa ke rumah sakit di Jakarta,” imbuhnnya.

Karenanya, Alex kembali berharap, pihak rumah sakit ini
dapat memprioritaskan ruangan untuk perawatan Fahmi, mengingatkan kondisinya
terpantau makin memprihatinkan.

“Kami akan terus melakukan pendampingan, sebab ini sudah
menjadi kewajiban dan tekad kami dari awal. Mohon doa dan dukungan seluruh
masyarakat agar adinda Fahmi bisa mendapat ruangan rujukan,” imbuhnya.

Dalam mengupayakan kesembuhan bagi Muhamamd Zein Fahmi, Tim
Mempawah Peduli telah bekerja keras untuk mengumpulkan donasi. Tidak saja turun
ke jalan dan berkeliling pasar, tapi juga membuka donasi bagi para dermawan.

Terlebih hasil diagnosa Tim Medis RS Santo Antonius
Pontianak saat Fahmi dibawa berobat di sana, menyatakan, salahsatu jalan untuk
menyelamatkan jiwanya harus dengan operasi di rumah sakit Jakarta.

Penulis : Distra