SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Mempawah Rahmatan Lil Alamin, Umat Islam Diajak Junjung Tinggi Kebersamaan dan Toleransi

Rahmatan Lil Alamin, Umat Islam Diajak Junjung Tinggi Kebersamaan dan Toleransi

Gus Imam Jauhari (berdiri), Pimpinan Pusat Dakwah Ahbabul Musthofa Kabupaten Mempawah, saat memberikan tausiah pada kegiatan zikir dan shalawat di Dusun Parit Senin, Desa Sengkubang, Kecamatan Mempawah Hilir, Minggu (29/11/2020) malam. (Foto. Suara Kalbar/Dian Sastra)

Mempawah (Suara Kalbar)-Islam merupakan agama yang rahmatan
lil alamin. Itu artinya, Islam adalah bentuk rahmat dan kasih sayang Allah SWT
kepada seluruh alam semesta.

Maka Allah Taala menurunkan Islam dengan rahmat melalui
utusannya, Nabi Muhammad SAW, sebagai pembawa dan pembimbing jalan untuk meraih
rasa kasih sayang Allah Taala di dunia maupun di akhirat kelak.

Hal tersebut disampaikan Gus Imam Jauhari, Pimpinan Pusat Dakwah
Ahbabul Musthofa Kabupaten Mempawah ketika memberikan tausiah dalam kegiatan
zikir dan shalawat di Dusun Parit Senin, Desa Sengkubang, Kecamatan Mempawah
Hilir, Minggu (29/11/2020) malam.

Zikir dan Shalawat Ahbabul Musthofa ini dihadiri para jamaah sebagai wujud kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW. Kegiatan digelar setiap
malam Senin dan berlangsung bergiliran dari rumah ke rumah.

Dijelaskan Gus Imam lebih lanjut, karena Islam sebagai
rahmatan lil alamin, maka umatnya harus dapat memberikan contoh hidup yang damai
dalam berinteraksi dengan orang lain.

“Jaga lah ukhuwah Islamiyah dengan baik. Artinya, menjaga
hubungan baik dengan sesama muslim, mendamaikan jika berselisih, tidak saling
merendahkan serta selalu berlomba untuk berbuat kebajikan,” ujarnya.

Kemudian, Ukhuwah Wathoniyah. Islam mengajarkan sikap cinta
terhadap tanah air. Dengan demikian, setiap orang yang berada dalam bingkai Negara
Kesatuan Republik Indonesia harus saling menyayangi karena sebangsa dan setanah
air.

“Meski berbeda agama, suku, ras dan golongan, umat Islam
harus menjunjung tinggi kebersamaan dan toleransi. Karena itu, mari kita tunjukkan
bahwa agama kita memang adalah rahmat bagi semesta alam,” ajak Gus Imam.

Hebatnya lagi, dalam Islam juga diajarkan konsep kenegaraan.
Itu berarti diajarkan umat Islam hendaknya memiliki sifat nasionalis dan
mematuhi konstitusi serta perundang-undangan yang berlaku.

“Jadi, apapun bentuk konstitusi dan perundang-undangan yang
berlaku di negara ini, karena sudah menjadi kesepakatan bersama, kita harus mematuhi.
Dengan sikap kesadaran hukum ini lah dapat tercipta persatuan dan kesatuan di
tengah-tengah masyarakat,” jelas dia lagi.

Gus Imam lantas tak sependapat dengan istilah Islam radikal,
yang merupakan tindakan oknum mengatasnamakan Islam, tapi perbuatannya justru
menyakiti orang lain, bahkan menodai prinsip rahmatan lil alamin.

Karenanya, ia mengajak seluruh umat Islam untuk kembali kepada
Alqurah dan As-Sunnah, yang tak perlu diragukan lagi kebenarannya yang akan
membimbing umat agar selamat di dunia maupun di akhirat kelak.

“Mari kita memahami dan merealisasikan semangat Islam yang sebenarnya
dalam diri kita dan masyarakat. Ciptakan kedamaian, kebersamaan dan saling
toleransi sehingga terwujudkan Islam yang rahmatan lil alamin itu,” ujarnya.

Gus Imam selanjutnya juga mengimbau agar jamaah yang hadir maupun
masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan.

“Dan jangan lupa patuhi protokol kesehatan yang menjadi
anjuran pemerintah agar kita semua terhindar dari bahaya Covid-19. Semoga Allah
Taala segera mengangkat virus Corona dari muka bumi ini. Amiin Allahumma Amiin,”
pungkasnya.

 

Penulis : Muhammad Sandi

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan