Mobil Listrik Mulai Dipasarkan, Kemenperin Jelaskan Soal Infrastruktur
Suara Kalbar – Pemerintah terus mendorong industri otomotif agar
beralih ke kendaraan ramah lingkungan melalui produksi kendaraan
listrik. Namun sayangnya, saat carmaker mulai mendatangkan andalan
mereka yang berbahan bakar non-minyak bumi, pengisian daya yang belum memadai.
Menanggapi hal ini Direktur Jenderal
Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE)
Kementerian Perindustrian, Taufiek Bawazier menjelaskan bahwa charging
listrik memang seperti ayam dan telur, jadi mana yang terlebih dahulu.
Kalau charging dibuat terlebih dahulu namun
mobilnya belum tersedia, orang pasti ragu. Mobilnya sudah ada, namun
chargingnya tidak lengkap calon konsumen juga akan ragu.
“Jadi harus pararel, Kementerian ESDM sekarang
juga mendapat penugasan. Karena tugasnya banyak, Perpres 55 tahun 2019
memberikan penugasan ke semua Kementerian dan lembaga, termasuk PLN.
ESDM diminta membangun stasiun pengisian listrik di beberapa titik,
kemudian PLN juga mmeberikan potongan harga dan sebagainya,” ujar
Taufiek Bawazier dalam sesi webinar bersama awak media, baru-baru ini.
![Hyundai Kona elektrik yang beredar di Indonesia [Pt Hyundai Motors Indonesia].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/11/07/75921-hyundai-kona-2.jpg)
Sementara
dari sisi Kementerian Perindustrian, sambungnya, membuat regulasi yang
sudah dikonsepkan sampai 2030 dan sudah diselesaikan termasuk insentif
untuk PNBM nol persen apabila dibangun di Indonesia.
Sedangkan kalau ada investasi masuk, Pemerintah akan memberikan waktu satu tahun relaksasi uji coba market.
“Kita sudah siapkan, tapi tentunya kembali ke
daya beli masyarakat. Karena harga mobil listrk ini relatif lebih mahal
dibandingkan mobil bensin. Tetapi pasarlah nanti yang menentukan,” tutup
Taufiek Bawazier.
Sumber : Suara.com, Selengkapnya DISINI
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now