Facebook dan TikTok Blokir Penyebaran Tagar Teori Konspirasi Pilpres AS
![]() |
Ilustrasi Facebook. [Austin Distel/Unsplash] |
– Facebook dan TikTok
mengambil tindakan tegas dengan memblokir tanda pagar (tagar), yang
digunakan untuk menyebarkan informasi yang salah dan teori konspirasi
tentang pemilihan presiden Amerika Serikat (AS).
Tagar tersebut umumnya berkisar tentang
klaim yang tidak berdasar bahwa Demokrat mencoba memanipulasi pemilu
untuk mengalahkan Presiden Trump, dikutip Antara dari The Verge, Minggu (8/11/2020).
Di Facebook, tagar yang diblokir termasuk
#stopthesteal, yang telah digunakan secara luas untuk membuat klaim
manipulasi pemilu yang tidak berdasar oleh Demokrat, dan #sharpiegate,
yang secara keliru menuduh bahwa penggunaan penanda Sharpie menyebabkan
suara Trump tidak terhitung di Arizona.
Sementara itu, TikTok memblokir #sharpiegate, #stopthesteal, dan istilah yang lebih umum #riggedelection.
Baca Juga:
Sejarah! Kamala Haris Bakal Jadi Wapres Wanita Pertama di Amerika

Meskipun
Twitter tampaknya tidak memblokir tagar teori konspirasi pemilu apa
pun, perusahaan media sosial tersebut telah menambahkan label peringatan
ke beberapa cuitan, yang menyebutkan bahwa cuitan itu kemungkinan
berisi informasi yang tidak akurat.
Sumber : Suara.com, Selengkapnya DISINI
Cuitan lainnya ditandai dengan pesan yang mendorong pembaca untuk mempelajari lebih lanjut tentang upaya keamanan pemilu.
Moderasi tagar yang berfokus pada teori
konspirasi ini adalah bagian dari upaya yang lebih luas oleh platform
media sosial pekan ini untuk dengan cepat menghapus informasi yang salah
seputar pemilu.
Twitter secara agresif memberi label pada cuitan
Trump yang membuat klaim yang tidak berdasar atau salah tentang
bagaimana total pemilihan dihitung.
Facebook telah menambahkan label serupa, dan
telah memblokir grup berisi 300.000 orang bernama “Stop the Steal.”
Facebook juga mengatakan “melihat seruan yang mengkhawatirkan untuk
melakukan kekerasan dari anggota grup tersebut.”
Baca Juga:
Joe Biden Menag Pilpres Amerika Serikat, Kamala Harris Catatkan Rekor Ini
TikTok mengatakan pemblokiran pada tagar tersebut
adalah bagian dari “moderasi normal dan pendekatan terhadap informasi
yang salah, perkataan yang mendorong kebencian, dan konten lain yang
melanggar pedoman kami.”
“Kedua tagar tersebut telah dihapus karena
“konten dengan tagar ini sering kali melanggar kebijakan informasi kami
yang menyesatkan. Twitter telah secara proaktif memantau tagar
#StopTheSteal dan Tweet terkait sejak Selasa (3/11) dan terus
melakukannya,” kata juru bicara TikTok kepada The Verge.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now