Anies Baswedan Ungkap Penyesalan Tak Bisa Maju Lagi di Pilkada Jakarta
Jakarta (Suara Kalbar)- Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengungkapkan penyesalannya karena tidak dapat mencalonkan diri kembali dalam Pilkada Jakarta.
Penyesalan ini muncul karena banyaknya aspirasi warga yang telah dia tampung selama menjabat sebagai gubernur, namun belum sempat diwujudkan.
“Yang saya sesali adalah aspirasi warga kampung-kampung miskin kota, rakyat miskin kota yang berdatangan ke rumah ini (rumah pemenangan Anies) di tempat ini, setelah Pilpres kemarin bergantian, berombongan datang bergantian menyampaikan keinginan, aspirasi,” kata Anies melansir dari ANTARA, Sabtu(31/08/2024).
Anies menjelaskan bahwa banyak warga yang mengeluhkan kondisi Jakarta, terutama dalam satu setengah tahun terakhir setelah ia tidak lagi menjabat sebagai gubernur.
Masalah-masalah yang diungkapkan oleh masyarakat meliputi pembenahan di kampung-kampung kumuh, pemulihan perekonomian, serta perhatian terhadap warga Kampung Bayam, Jakarta Utara, yang dianggap terlantar.
“Lihat warga Kampung Bayam yang terlantar, berat rasanya. Lihat kampung-kampung yang setiap kali kita datang, ‘pak tolong ini dituntaskan’, berat rasanya kalau mereka tidak bisa mendapatkan penuntasan atas usaha meningkatkan kesejahteraannya,” kata Anies.
Anies juga mengakui bahwa peluangnya untuk maju dalam Pilkada sangat sulit karena pertimbangan dari berbagai partai politik. Menurutnya, bahkan untuk mencalonkan diri pun dianggap berisiko oleh beberapa partai yang mungkin ingin mendukungnya.
“Jangankan dimasuki (masuk ke partai) mencalonkan saja terancam. Agak berisiko juga bagi (partai) yang mengusulkan, jadi ini adalah sebuah kenyataan nih,” kata Anies.
Karenanya, Anies mengaku akan memilih jalan lain untuk memperjuangkan ragam aspirasi masyarakat yang telah dia tampung.
Jalan lain yang dituju yakni membuat partai politik ataupun organisasi masyarakat (ormas). Langkah ini dipilih Anies agar dirinya mempunyai wadah bagi masyarakat yang ingin berjuang akan kesetaraan demokrasi dan hak-hak masyarakat menengah ke bawah.
Namun demikian, Anies sendiri mengaku belum bisa memastikan kapan persisnya partai atau ormas yang dia canangkan itu akan terbangun.
“Semoga, tidak terlalu lama lagi, kita bisa mewujudkan langkah-langkah konkret untuk bisa mewadahi gerakan yang sekarang ini makin hari makin besar menginginkan demokrasi yang setara, yang lebih sehat, politik yang lebih mengedepankan kebijakan dan gagasan,” kata Anies.
Sebelumnya, Anies diisukan akan maju dalam Pilkada Jakarta setelah sebelumnya kalah dalam Pilpres 2024.
Beberapa partai pun sudah memberikan dukungan agar Anies maju seperti dari Partai Buruh dan Hanura. PDI Perjuangan juga dikabarkan jadi salah satu partai yang akan mengusung Anies di Jakarta.
Namun demikian, PDI Perjuangan mengurungkan niatnya dan lebih memilih mengusung Pramono Anung dan Rano Karno.
Setelah pupus harapan di Jakarta, Anies kembali diisukan akan maju fi Pilkada Jawa Barat. Kali ini pihak yang dikabarkan siap mengusung Anies adalah DPD PDI Perjuangan Jawa Barat.
Namun di detik-detik terakhir hari pendaftaran ke KPU, Anies lagi-lagi tidak jadi melenggang di Pilkada Jawa Barat.
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS