SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Nasional Talud Sungai Patah dan Bergeser, Sejumlah Rumah di Benua Raja Terancam Longsor Saat Hujan

Talud Sungai Patah dan Bergeser, Sejumlah Rumah di Benua Raja Terancam Longsor Saat Hujan

Talud pengaman Sungai Desa Benua Raja patah dan bergeser sehingga menyebabkan sejumlah rumah warga di Dusun Melati Desa Benua Raja Kecamatan Rantau terancam longsor, Senin (19/10/2020).

Aceh Tamiang (Suara Kalbar)-  Sejumlah rumah warga di Dusun Melati, Desa Benua Raja Kecamatan Rantau, terancam longsor. Dikarenakan Talud pengamanan Sungai Desa Benua Raja patah dan bergeser, Senin (19/10/2020).

Talud pengaman tebing sungai tersebut dibangun diatas kemiringan tebing 45 derajat, terbuat dari plat beton bertulang. Pasca tergeser dan patah sedikitnya ada 3 rumah warga sekitar lokasi terancam longsor. 

Rusaknya talud didusun Melati desa Benua raja itu, diduga akibat tanah penahan bawah plat beton telah longsor kemungkinan karena tergerus air, sehingga menyebabkan pergeseran dan patah disana sini pada bagian talud pengaman tebing tersebut. 

Kabid Pengairan Dinas PU Aceh Tamiang, Meidi mengatakan terkait talud tersebut mengatakan belum mengetahui karena belum ada laporan terkait hal itu, namun terkait informasi itu pihaknya akan turun ke lokasi.

Menanggapi kerusakan talud  pengamanan tebing sungai di Desa Benua Raja. Ketua Transparancy Aceh, Kamal Ruzamal, tidak merasa heran atas kerusakan talud tersebut, karena sebelumnya dulu pihaknya pernah mengingatkan jika pembangunan talud tersebut diduga tidak sesuai spesifikasi.

Kalam mengatakan berdasarkan data Transparansi Aceh waktu itu, talud yang dibangun tahun 2014, oleh Dinas PU Aceh Tamiang Bidang Pengairan menggunakan sumber dana Otsus senilai Rp 1.495.500.000 dan  pernah runtuh pada tanggal 9 Januari 2015 lalu yang kemudian dibangun kembali. 

Sebelumnya, beberapa bulan pasca dibangun talud tersebut menurut Kamal, sempat runtuh atau rusak total yaitu pada tanggal 9 Januari 2015.

Waktu itu pihaknya sempat melaporkan hal itu kepada pihak Kejaksaan Negeri agar diusut, karena dari hasil investigasi pihaknya atas pekerjaan Talud tersebut diduga tidak sesuai spek. Namun setelah itu dia tidak mengetahui kelanjutan proses hukumnya.

Sementara itu, Datok Penghulu Desa Benua Raja, Suyono, membenarkan kerusakan talud pengaman tebing sungai tersebut. 

“Iya benar talud tersebut telah patah dan bergeser sehingga menyebabkan beberapa rumah warga ikut bergeser dan terancam longsor,”kata Datok.

Menurut Suyono, peristiwa tersebut telah dilaporkanya kepada Plh Camat Rantau, Imam Suheri dan Forkopimcam Rantau, dan telah turun meninjau lokasi pasca kejadian. 

Terkait rusaknya pengaman tebing sungai tersebut, Pemerintah Kampung Benua Raja berharap ada penanganan lebih lanjut dari Dinas PU, karena lokasi wilayah pengaman tebing tersebut merupakan lengkungan sungai yang rawan tergerus karena di terjang air ketika debit air naik. Sementara pengaman tebing sungai yang lama sudah rusak dan tinggal longsor.

“Tentunya plat beton pengaman yang rusak itu tidak akan kuat menahan derasnya air, apalagi bila banjir menerjang sewaktu-waktu sehingga akan menyebabkan erosi tanah yang lebih besar lagi,” kata Suyono, Datok Penghulu Desa Benua Raja, Kecamatan Rantau Aceh Tamiang. 

Penulis  : M Irwan

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan