News  

Robo’-Robo’, Ritual Buang-Buang di Muara Sungai Kuala Dapat Restu Alam

Ritual Buang-Buang di muara Sungai Kuala Mempawah yang dipimpin Pangeran Ratu Mardan Adijaya, sebagai puncak dari even budaya Robo’-Robo’.

Sumber foto: Wonderful Mempawah.


Mempawah (Suara Kalbar) – Acara puncak even budaya Robo’-Robo’ di Mempawah berlangsung aman, tertib dan lancar, dengan penerapan ketat protokol kesehatan, Rabu (14/10/2020) pagi. 

Ritual Buang-Buang yang dipimpin Pangeran Ratu Mulawangsa Mardan Adijaya Kesuma Ibrahim di muara Sungai Kuala Mempawah, bahkan mendapat restu alam. Cuaca begitu cerah. Air laut tenang, sedikit pun tanpa gelombang. 

Pada pukul 06.00 WIB, bertempat di halaman Istana Amantubillah Mempawah, Kelurahan Pulau Pedalaman, Kecamatan Mempawah Timur, terlebih dahulu digelar ritual adat budaya Makan Seprahan oleh Pangeran Ratu Mardan Adijaya. 

Tampak hadir, masyarakat, abdi, serta kerabat Istana Amantubillah, yang sekaligus dirangkai pembacaan doa selamat dan tolak bala. 

Dalam kesempatan itu, Pangeran Ratu menyampaikan bahwa, serangkaian ritual yang dilaksanakan dalam prosesi Robo’-Robo’ ini, merupakan kegiatan adat istiadat turun temurun yang diwariskan nenek moyang. 

“Sekaligus, di hari yang sakral ini, saya mengajak seluruh masyarakat agar berdoa bersama-sama kepada Allah Taala agar kita dijauhkan dari malapetaka serta wabah Covid-19 yang saat ini masih melanda Indonesia,” imbuh Mardan Adijaya. 

Selesai makan seprahan, tepatnya pada pukul 08.30 WIB, Pangeran Ratu dan rombongan bertolak menuju Pelabuhan Kuala Mempawah untuk melaksanakan ritual adat Buang-Buang. 

Mardan Adijaya tampak didampingi Wakapolres Mempawah, Kompol Bermawis, Kasdim 1201/Mph Mayor Andreas, serta abdi dan kerabat Istana Amantubillah Mempawah. 

Pada pukul 09.00 WIB, setibanya di muara Sungai Kuala Mempawah, digelar ritual adat Buang-Buang yang menjadi puncak dari napak tilas kedatangan Opu Daeng Menambon di Bumi Galaherang, ratusan tahun silam.

Kedatangan Opu Daeng Menambon ketika itu adalah untuk melaksanakan syiar Islam dan belakangan ia dikukuhkan menjadi Raja Mempawah. 

Penulis : Dian Sastra