SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda News Siasati Kekurangan Tenaga Kerja, SoftBank Siapkan Robot Pelayan ke Jepang

Siasati Kekurangan Tenaga Kerja, SoftBank Siapkan Robot Pelayan ke Jepang

 

SoftBank menampilkan robot layanan makanan Servi, yang dikembangkan oleh Bear Robotics yang berbasis di California ke Jepang saat restoran bergulat dengan kekurangan tenaga kerja dan berupaya memastikan jarak sosial selama wabah Covid-19, di Tokyo, Jepang. (VOA)


Suara Kalbar- Anak perusahan robotik SoftBank yang berbasis di California, Bear Robotik, mengatakan Senin (28/9) bahwa mereka akan mengekspor robot layanan makanan ke Jepang karena restoran-restoran di negara itu kekurangan tenaga kerja dan untuk memastikan aturan menjaga jarak aman.

Softbank Group mengatakan, seperti dikutip oleh Reuters,robot bernama Servi, yang dilengkapi dengan beberapa baki, kamera 3D, dan sensor Lidar untuk navigas, akan diluncurkan pada Januari.

Servi akan disewakan dengan harga 99.800 yen (Rp 14,2 juta) per bulan, tidak termasuk pajak untuk paket tiga tahun.

Peluncuran robot itu memperkuat pengalaman panjang SoftBank dalam menghadirkan teknologi luar negeri ke Jepang. Namun, hal itu juga mencerminkan peralihan dari focus awal CEO Softbank Masayoshi Son kepada robot humanoid.

Servi telah diuji oleh operator restoran Jepang, termasuk Seven & i Holdings di jaringan Denny’s pada saat sektor restoran berjuang menghadapi angkatan kerja yang menua dan kekurangan tenaga kerja yang makin tajam.

Robot humanoid bernama Pepper menjadi wajah perusahaan itu setelah diluncurnya pada 2014, Namun robot itu gagal meraih basis pelanggan global. Robot humanoid adalah robot yang berpenampilan seperti manusia yang memiliki kecerdasan buatan untuk dapat berinteraksi dengan manusia.

Perusahaan pada 2018 juga meluncurkan sebuah robot pembersih Whiz, yang menggunakan teknologi dari portofolio grup perusahaan itu, yaitu Brain Corp. Whiz kini telah terjual lebih dari 10 ribu unit di seluruh dunia.

SoftBank menggembar-gemborkan Whiz dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk menghambat laju penyebaran virus corona. Korporasi juga mengatakan pada Senin (28/9) bahwa Pepper dapat digunakan bersama dengan sensor termal untuk memantau suhu pelanggan. 

Sumber: VOA

Komentar
Bagikan:

Iklan