Bahas Rapimnas LDII 2020, Menag Fachrul Razi Ajak Wujudkan Moderasi Agama

DPP LDII bersilaturahmi dengan Menteri Agama RI, Fachrul Razi membahas rencana Rapimnas LDII | Suarakalbar: Dian Sastra.

Pontianak (Suara Kalbar)-Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kalbar mengaku siap untuk mengikuti seluruh rangkaian Rapat Pimpinan Nasional (RAPIMNAS) LDII Tahun 2020.

“Sesuai undangan DPP LDII, utusan Kalimantan Barat yang menjadi peserta Rapimnas LDII telah teregistrasi, termasuk utusan dari 14 Kabupaten/Kota se-Kalimantan Barat, “ ujar Ketua DPW LDII Kalbar, Susanto, kepada suarakalbar.co.id, Senin (17/08/2020).

Rapimnas tahun ini sesuai undangan DPP, memiliki agenda utama untuk memilik Pejabat (Pj) Ketua Umum yang kosong, pasca Prof. Dr. Ir. KH. Abdullah Syam meninggal dunia pada Juli lalu.

“Rapimnas tahun ini sebagai mekanisme untuk menentukan Pj ketua umum yang nantinya diberi amanah untuk menggelar Munas dan melanjutkan program kerja DPP LDII sebelum munas,” ungkapnya.

Mekanisme pemilihan, dikatakannya, mengedepankan musyawarah mufakat, atau setidaknya memakai sistem one delegation one vote.

“Rapimnas LDII dilaksanakan secara daring, sehingga mekanisme pemilihan Pj Ketua Umum, Insya Allah lebih mengedepan musyawarah mufakat atau memakai sistem one delegation one vote,” tambah Susanto.

Sementara menjelang Rapimnas LDII, pengurus pusat LDII melakukan silaturahim dengan Menteri Agama, Fachrul Razi. Rombongan DPP LDII disambut langsung oleh Fachrul Razi didampingi oleh Dirjen Bimas Islam, Kamaruddin Amin, Sesdirjen Bimas Islam Taher, dan Sesmenag Khoirul Huda Basyir.

Ketua DPP LDII, Chriswanto Santoso, dalam pertemuan tersebut memaparkan kesiapan Rapimnas, yang sangat strategis bagi LDII.

“Keberlanjutan program LDII dalam membantu pemerintah dan kemajuan umat Islam, menjadi perhatian LDII dalam Rapimnas,” ujar Chriswanto.

Menurut Chriswanto, pada tahun depan, DPP LDII akan mempersiapkan Musyawarah Nasional (Munas). Di samping itu, pejabat ketua umum yang akan terpilih mendapat kewenangan untuk bertindak atas nama organisasi secara penuh.

“Pada momen ini banyak muswil di daerah-daerah yang membutuhkan tanda tangan pejabat ketua umum yang legal. Kami sebelumnya mengundang Kementerian Kesehatan dalam webinar Ponpes Sehat. Dari webinar itu, kami dipandu soal protokol kesehatan untuk melaksakan rapimnas,” ujarnya.

Rapimnas ini akan dilaksanakan secara online sesuai protokol kesehatan. Akan ada 482 titik secara yang mengikuti Rapimnas secara online. 

“Satu titik ada 5 sampai 10 orang. Rapimnas LDII dihadiri kurang lebih akan dihadiri 34 DPW Provinsi dan 456 DPD kabupaten kota, dengan total peserta 2.500 orang,” beber Chriswanto.

Mendengar hal itu, Fachrul Razi memberi tanggapan positif. Ia mengatakan, membina umat adalah kewajiban bersama. Maju mundurnya Indonesia pun sangat ditentukan oleh umat Islam karena merupakan  umat terbesar di Indonesia.

Untuk itu, moderasi dalam kehidupan beragama sangat diperlukan agar tercipta Indonesia yang kondusif dan maju. Moderasi beragama sudah masuk dalam rencana pembangunan jangka menengah.

“Kami mengajak kawan-kawan agar moderat, bukan dalam agamanya. Namun cara berhubungan dengan teman-teman yang berbeda agama, atau agama yang sama namun pandangannya berbeda. Saya dengan senang hati akan membuka rapimnas LDII,” tutup Fachrul Razi.

Penulis : Dian Sastra