Orang Tolak Pakai Masker Miliki Kemampuan Kognitif Rendah, Ini Alasannya!
![]() |
Ilustrasi Masker. (Pixabay.com/Vesna_Pixi) |
Suara Kalbar- Semua orang sudah kembali beraktivitas normal, meskipun pandemi virus corona Covid-19 belum usai. Tapi, semua orang harus memakai masker, menjaga jarak sosial dan mencuci tangan untuk perlindungan diri.
Penelitian baru pun menemukan bahwa orang-orang yang menolak untuk memakai masker wajah memiliki kemampuan kognitif lebih rendah.
Setiap orang mungkin berhak
untuk memilih mengikuti aturan jarak sosial. Para ahli mengatakan
kondisi itu tergantung pada seberapa banyak informasi yang bisa disimpan
oleh memori.
Memori kerja adalah proses psikologis
yang menyimpan informasi dalam pikiran untuk periode waktu singkat,
biasanya hanya beberapa detik.
Para ilmuwan mengatakan kapasitasnya
merupakan prediksi dari banyak kemampuan mental, seperti kecerdasan,
pemahaman dan pembelajaran.
Studi baru dalam Prosiding National Academy of Sciences mengamati kepatuhan aturan jarak sosial pada tahap awal pandemi virus corona Covid-19.
Para peneliti di University of California
menemukan orang dengan kapasitas memori kerja lebih tinggi memiliki
kesadaran yang meningkat akan manfaat daripada biaya jarak sosial.
Hasilnya, mereka juga menunjukkan kebih
banyak kepatuhan ketika harus mengikuti pedoman selama tahap awal wabah
virus corona Covid-19.
“Semakin tinggi kapasitas memori kerja,
semakin besar pula kemungkinan perilaku jarak sosial akan diikuti,” kata
Weiwei Zhang, seorang profesor psikologi dikutip dari The Sun.
Menariknya, hubungan ini berlaku setelah
peneliti mengontrol faktor-faktor psikologis dan sosial ekonomi yang
relevan seperti suasana hati tertekan dan cemas, ciri-ciri kepribadian,
pendidikan, kecerdasan dan pendapatan.
Para peneliti mensurvei 850 orang Amerika
antara 15 hingga 23 Maret 2020, yakni 2 minggu pertama Amerika Serikat
mengumumkan keadaan darurat nasional karena Covid-19.
Orang-orang diminta untuk menyelesaikan
serangkaian pertanyaan untuk memperhatikan aturan jarak sosial, suasana
hati dan perasaan mereka.
“Temuan ini mengungkapkan akar kognitif
baru kepatuhan sosial selama tahap awal pandemi virus corona Covid-19.
Kami menemukan kepatuhan sosial dari jarak mungkin bergantung pada
proses pengambilan keputusan dengan usaha mengevalusi biaya versus
manfaat perilaku ini dalam ingatan kerja,” jelasnya.
Sumber : Suara.com
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now