Pancasila Rumah Kita

(Refleksi Hari Lahir Pancasila 1 Juni)

Oleh: L. Sahat Tinambunan*

Dulu, semasa Orde Baru berkuasa, era rezimnya Soeharto.  Pendidikan Moral Pancasila (PMP) telah diperkenalkan sejak dini, mulai  sekolah dasar (SD) para siswa telah mendapatkan mata pelajaran PMP. Pancasila wajib dihapalkan. Tak mengherankan jika  SDM produk zamannya Orba, hapalan Pancasila dikeluar Kepala. Tak hanya itu, butir-butir Pancasila yang terdapat dalam 5 Sila yang berjumlah 45 butir juga mesti dihapal dan dipahami secara baik dan benar.

Tak cukup hanya  6 tahun di Sekolah Dasar memahami Pancasila itu, berlanjut  SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi. Plus adanya tambahan dengan penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila disingkat P4. Melalui P4 setiap pelajar, PNS, ABRI ditatar untuk memahami, menghayati dan mengamalkan  Pancasila dalam kehidupan bernegara semasa Orde Baru. Sebagai sebuah Ideologi negara, Pancasila jelas secara hakiki merasuki setiap insan pada era itu. Dan Penulis, adalah produk dari pendidikan masa Orba itu.

Pasca reformasi 1998 hingga Era milineal kini, PMP dan P4  tentunya hanyalah sebuah sejarah dari produk rezim masa lalu. Karena TAP MPR No XVIII/MPR/1998 telah mencabut dan meniadakan P4. Hasilnya, praktis tak banyak siswa, mahasiswa era now yang hapal dan mengetahui butir-butir Pancasila. Bahkan ke Lima dari Sila-sila Pancasila, harus terbata-bata  dan terbalik-balik diucapkan ketika diminta untuk dihapalkan. 

Sebagai Ideologi Negara, sebagai falsafah bangsa dan Dasar Negara, Pancasila adalah satu-satunya yang menjadikan kita tetap bersatu dalam payung NKRI ini. Jiwa nasionalis dan patriotik yang tetap menggelora di dada, manakala lagu Indonesia Raya berkumandang dan Merah putih berkibar,  adalah buah dari kecintaan terhadap negara ini, yang ditempa dan dicercoki belasan tahun tentang Ideologi Pancasila melalui pendidikan PMP dan P4 dari rezim yang terlanjur di stempel buruk dan korup akibat ulah oknum “Kroni”.

Beruntungnya saat ini Negara diberbagai Lini (Eksekutif, Legislatif, Yudikatif, Korporat)  masih dipimpin oleh SDM-SDM yang isi kepalanya telah terpatri ideologi Pancasila karena dibesarkan semasa ORBA yang telah membekali secara intens dengan pendidikan PMP dan P4.

 Lantas, bagaimana estapet kepemimpinan ke kaum milineal nantinya yang hanya mengenal Pancasila dari kulit luarnya saja . Rasanya nasib bangsa ini seperti diujung tanduk, di tengah era digital yang mengglobal, dimana nilai materialistik lebih diutamakan dibandingkan nilai nasionalis.

Masih ada waktu dan kesempatan untuk kembali menanamkan ideologi Pancasila ke generasi now yang akan mewarisi negara ini. Melalui upaya mengembalikan Pendidikan Moral Pancasila (PMP) dan P4 ke dunia pendidikan kita. Untuk sebuah Indonesia, PMP dan P4 produk rezim ORBA itu,  rasanya masihlah relevan untuk menyatukan kita dalam NKRI, karena Pancasila  Rumah Kita. “Selamat Hari Lahir Pancasila 1 juni”  N/b. Pancasila Rumah Kita; Judul Lagu Ciptaan Franky Sahilatua.

*Penulis: CEO Rumah Demokrasi.id & Majalahmataborneonews.com