Polres Mempawah ungkap kasus pembunuhan di Wajok

Mempawah (Suara Kalbar) – Polres Mempawah berhasil mengungkap misteri penemuan mayat di Desa Wajok Hilir, Kecamatan Siantan, Kabupaten Mempawah pada 28 November 2018 lalu korban diketahui bernama Eko Winarso.

Mirisnya ternyata Eko Winarso merupakan korban pembunuhan oleh temannya sendiri yang berinisial St(36) warga Desa Wajok Hilir, Kecamatan Siantan,Juga sebagai supir tangki diperusahaan yang sama dengan korban.

Kapolres Mempawah AKBP Didik Dwi Santoso, mengungkapkan bahwa Pembunuhan ini terjadi di hari Minggu, pada tanggal 25 November 2018 sekira pukul 18.00 WIB.

Setelah melakukan pembunuhan tersebut, Tersangka melarikan diri menggunakan truk tangki korban menuju arah jalan 28 Oktober dan mampir di PT Patas untuk mengambil tas dan melanjutkan perjalanan ke arah Kecamatan Sungai Ambawang, Kabupaten Kubu Raya,”ungkapnya.

Pada pukul 01.00 WIB dini hari, pelaku tiba di daerah Loncek singai Ambawang kabupaten Kubu Raya, dan menjual solar tersebut pada penampung sekitar 2000 liter sehingga memperoleh uang sekitar RP.10.380.000 dari hasil penjualan.

Usai menjual solar tersebut, dirinya kemudian meminjam sepeda motor kepada warga sekitar, dengan jaminan meninggalkan truk tangki yang di bawanya.

Tak menaruh curiga, karena jaminanya truk tangki, warga pun meminjamkan motor kepada pelaku.

Namun ternyata pelaku langsung berangkat ke desa Kuala Dua Kecamatan Sungai Raya, dan meninggalkan sepeda motor tersebut di pinggir jalan. pada sekitar pukul 06.00 Wib,tersangka berangkat menuju bandara Supadio dan membeli tiket di konter tiket Lion Air dengan tujuan Jakarta dengan penerbangan pukul 07.00, dan sekira pukul 09.00 WIB pelaku tiba di Jakarta.

Pelakupun melanjutkan perjalanan menuju Indramayu ketempat istri keduanya, dan menginap di sana. keesokan harinya yaitu pada tanggal 27 November 2018 pukul 09.00 pelaku melanjutkan perjalanan ke surabaya menggunakan bis via Surabaya, kemudian melanjutkan perjalanan dengan kapal dan tiba di Lombok pada 29 November sekora pukul 08.30. di Lombok pelaku menuju rumah keluarganya yang berada di daerah Boyan Kabupaten Lombok Utara, Provinsi NTB (Nusa Tenggara Barat).

Kapolres mengungkapkan bahwa pelaku ternyata memang kelahiran NTB, yakni tepatnya di Lekok Selatan, Provinsi NTB 36 tahun silam.

Setelah melaksanakan penyelidikan dan mengetahui keberadaan pelaku, pada tanggal 6 Desember 2018, sekira pukul 14.00 WIT Waktu Indonesia Tengah, tim Jatanras Polres Mempawah yang di back up unit Resmob Polda NTB, yang telah mengamati keberadaan tersangka disuatu tempat,dan melakukan penangkapan terhadap pelaku.

“Saat diamankan pelaku sedang melintas dengan sepeda motor kemudian dibawa menuju Polda NTB untuk diinterogasi, dan keesokan harinya pada tanggal 6 Desember 2018 pelaku dibawa menuju Polres Mempawah untuk proses lebih lanjut,”katanya.

Sementara itu dihadapan Awak Media, ST mengaku bahwa dirinya telah mengenal korban selama 3 tahun.

ST mengakui, bahwa dirinya selama 3 hari telah merencanakan untuk merampas minyak solar yang akan dikirim korban ke Ketapang.

“Dirinya memang sudah merencanakan untuk mengambil minyak dari Eko sudah dari hari hari sebelumnya,hanya untuk kebutuhan ekonomi,”tuturnya sambil tertunduk lesu.

SD mengaku dirinya nekat menghabisi nyawa Eko bukan berdasarkan atas dendam pribadi, namun karena rasa khawatirnya akan ketahuan dan faktor ekonomi.

Karena khawatir aksinya akan ketahuan, SD mengaku tak tau berapa banyak pukulan dengan balok kayu yang ia layangkan ke korban.

“Lebih dari 5 kali, berkali – kali lah, karena takut, ketakutan juga,”ujarnya.

SD mengaku, selama dirinya dalam pelarian, perasaan hati dan pikirannya tak pernah tenang, ia mengatakan wajah korban selalu mengahantui dirinya dan tak pernah membuatnya bisa tidur dengan nyenyak

“Saya merasa bersalah, kalau malam, tidur itu cuman sebentar, sering terkejut, bayang – bayang korban itu seakan ada datang menghantui,sehingga apa bila terkejut saya ndak bisa tidur lagi,”ungkapnya.

Penulis: Hamzah

Editor: Kundori