Keuskupan Ketapang Launching Panitia Beasiswa Siswa

Ketapang (Suara Kalbar) – Keuskupan Ketapang menghidupkan kembali Panitia Bea Siswa (PBS). Penghidupan kembali PBS Keuskupan Ketapang ini diadakan dalam acara Launching PBS Keuskupan Ketapang di Gedung Sillekens, Minggu (8/4).
Acara Lounching PBS Keuskupan Ketapang ini dihadiri sekitar 50-an alumni PBS dari berbagai angkatan. Alumni PBS yang hadir antara lain Drs. Heroninus Tanam, ME (Pj. Sekda Ketapang), Drs. Marchues Afen, M. Si (Assiten 3 Setda Sintang), Donatus Franseda, S. AP, MM (Assisten 1 Setda Ketapang), Budi Mateus, S. Pd (Ketua DPRD Ketapang).
Untuk menghidupkan kembali PBS Keuskupan Ketapang ini, Uskup Ketapang, Mgr. Pius Riana Prabdi menunjuk Drs. Alkap Pasti, yang kini sebagai Komisioner KPU Ketapang.
Alkap menjelaskan, penghidupan kembali PBS Keuskupan Ketapang ini atas pemintaan Dayak Commitee, yang adalah donatur PBS Keuskupan Ketapang. Permintaan tersebut disampaikan ketika pihak Dayak Commitee sudah tidak menyanggupi untuk memberi bantuan kepasa PBS.
“Dayak Commitee adalah sponsor PBS di Belanda. Dayak Commitee ini lah yang selama ini menghimpun dana untuk PBS sejak tahun 1975. Dana dari Dayak Commitee ini juga yang digunakan untuk menyekolahkan sekitar 600-an lebih anak-anak pedalaman Ketapang dari SMA/SMK/SPG sampai ke Perguruan Tinggi,” ujar Alkap.
Lebih lanjut Alkap mengisahkan bahwa pendirian PBS Keuskupan Ketapang didirikan diprakarsai oleh alm. Pastor Jerun Stoop, CP.
“Karena itu lah Lounching PBS ini diadakan bertepatan dengan 100 hari meninggalnya Pastor Jerun Stoop, CP,” tukas Alkap.
Untuk menghidupkan kembali PBS ini, Alkap akan melakukan konsolidasi dengan para alumni untuk menentukan besarnya iuran wajib dan iuran sukarela yang akan menjadi tanggung jawab para alumni PBS.
Uskup Ketapang, Mgr. Pius Riana Prabdi dalam sambutannya pada acara Lounching PBS itu mengajak para alumni agar dapat memikirkan keberlanjutan PBS ini.
Para alum PBS sendiri, kata Mgr. Pius setidaknya memiliki tiga tanggung jawab.
“Para alumni PBS setidaknya memiliki tanggung jawab sejarah, tanggung jawab moral dan tanggung jawab sosial,” tukas Mgr. Pius.
Penulis: Thomas Tion
Editor: Kundori
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now




