SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda News Optimalisasi Pelayanan Publik Bidang Kominfo, Kalbar Miliki Command Center

Optimalisasi Pelayanan Publik Bidang Kominfo, Kalbar Miliki Command Center

Pontianak (Suara Kalbar) – Kalimantan Barat adalah salah satu provinsi terbesar di Indonesia. Luasnya 1.13 kali lebih besar Pulau Jawa dengan populasi penduduk sebanyak 4.7 juta jiwa.

“Dengan luasnya yang sedemikian besar, kita menghadapi tantangan geografis yang berdampak terhadap kualitas pelayanan publik kepada masyarakat. Jadi, sangat penting bagi kita untuk meningkatkan konektifitas dan aksesibilitas antara wilayah Pesisir, Pedalaman dan Perbatasan; dan antara Pemerintah Daerah dan Masyarakat melalui sebuah sistem Smart Province yang terintegrasi, dan berbasis jaringan telekomunikasi dan platform teknologi digital,” ungkap Gubernur Kalimantan Barat Cornelis, ketika Launching Command Center Dinas Komunikasi dan Iformasi Provinsi Kalbar, Rabu (27/12).

Menurut Cornelis, saat ini era Masyarakat Digital. Anak-anak yang lahir pada tahun 2000-an ke atas telah familiar dengan teknologi smartphone sedari kecil. Orang-orang dewasa sekarang bahkan lebih dari 1 (satu) smartphone dan tablet. Hal ini menunjukkan adanya pergeseran nilai-nilai dan budaya dalam Generasi Milenial. Istilahnya, “Kids Zaman Now”.

Presiden Jokowi, dalam Program Nawacita yang Beliau sampaikan, bahwa Indonesia harus dibangun dari pinggiran, turut serta mencanangkan bahwa Indonesia harus menjadi “Pusat Ekonomi Digital Terbesar di Asia Tenggara” karena melihat potensi yang signifikan dari tumbuhnya perdagangan e-Commerce dan kemunculan startup lokal atau perusahan rintisan di bidang teknologi di Indonesia.

Di Kalimantan Barat, gema itu sudah terlihat manakala Kementerian Kominfo RI melalui Program Gerakan Nasional 1000 Startups beberapa kali menyelenggarakan kegiatan tersebut di Pontianak. Gayung bersambut, animo generasi muda di Kalimantan Barat sangat luas biasa untuk mengikuti acara tersebut. Di warung-warung kopi di Jalan Gadjah Mada, Saudara-saudara juga bisa menyaksikan bahwa sekarang orang-orang datang “Ngopi sambil Wi-Fi”.

Hal ini kata Mantan Bupati Landak itu menandakan bahwa pengaruh internet dan teknologi sudah menjangkau semua dimensi kehidupan. “Oleh karena itu, kita sebagai elemen dari Pemerintah Daerah wajib hukumnya untuk menyesuaikan diri dengan kemajuan zaman, “kata Cornelis.

Command Center ini menurut Cornelis, menjadi penting bagi unsur Pimpinan untuk dapat memantau semua aktifitas digital di Kalimantan Barat dan menjadi fondasi bagi Kalimantan Barat untuk menuju Smart Province. Melalui Command Center, penyebaran Berita Hoax dapat dipantau melalui Social Media Analysis, dimana kemudian hasil analisanya dapat ditindaklanjuti kepada pihak-pihak terkait menurut mekanisme hukum yang berlaku.

“Inti dari Command Center ini adalah, bahwa Organisasi Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat perlu bersatu dan berintegrasi ke dalam sebuah sistem yang komprehemsif, sehingga pembangunan wilayah tidak berjalan secara sektoral, tetapi lebih mengedepankan pendekatan integratif dan kolaboratif,” papar Cornelis.

Presiden Majelis Adat Dayak Nasional itu berharap pembangunan infrastruktur teknologi komunikasi dan informatika di Kalimantan Barat tidak hanya berhenti di Command Center. Untuk bisa bertahan dari persaingan globalisasi, kita memerlukan kekuatan lokal yang dapat memanfaatkan sumber daya yang ada dengan se-efisien dan se-efektif mungkin.

Menteri Komunikasi dan Informasi RI yang diwakili Dirjen Informasi Komunikasi Publik Rosalia Niken mengatakan Command Center merupakan upaya pemerintah untuk menyediakan informasi data dan bisa untuk memfasilitasi dan mendengarkan spirasi dan keluhan masyarakat terhadap pelayanan publik pemerintah.

Dijelaskannya pemanfaatan teknologi secara luas oleh Pemerintah Daerah kini menjadi ukuran penting bagi peningkatan daya saing baik di tingkat nasional maupun untuk pengembangan sumber daya manusia dan pengembangan ekonomi lokal demi kesejahteraan umum.

Pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi tersebut juga perlu diimbangi literasi digital dan edukasi. Jangan sampai teknologi tersebut disalahgunakan untuk tujuan yang tidak bertanggungjawab, seperti contoh, menyebarkan berita Hoax dan bohong yang menyesatkan sehingga merugikan pihak-pihak lain.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Kalimantan Barat Anthony Sebastian Runtu menjelaskan, Pembangunan Command Center merupakan langkah awal bagi pembangunan Smart Province secara keseluruhan. Command Center adalah sebuah ruang komando yang digunakan untuk memantau semua aplikasi e-Government yang berada di OPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, dimana data dan informasi yang digunakan dapat digunakan oleh pimpinan dalam pengambilan keputusan, monitoring dan evaluasi.

Command Center ini dilengkapi dengan Security Fingerprint pada pintu masuk sehingga tidak semua orang bisa mengakses Ruang Komando tersebut, hanya ASN yang ditugaskan berwenang untuk memanfaatkan Command Center tersebut.

Di dalam Command Center, terdapat 3 ruang utama yaitu Ruang Komando, Ruang Rapat dan Ruang Server. Saat ini, terdapat lebih dari 26 aplikasi dari berbagai OPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat yang telah melalui verifikasi dan terintegrasi di Ruang Komando Command Center.

Penulis: Rilis

Editor: Kundori

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan