News  

Kilas Balik 2017, Penemuan Mayat jadi Tren di Landak

Landak (Suara Kalbar) – Sepanjang tahun 2017 kasus yang tren menyedot perhatian  masyarakat dan netizen di Kabupaten Landak adalah kasus penemuan mayat.  Mulai dari kasus gantung diri dan kasus pembunuhan baik yang terungkap dan yang belum terungkap hingga akhir tahun.

Adapun rentetan kasus dugaan pembunuhan yang belum terungkap oleh pihak kepolisian diantaranya  pada 17 Februari ditemukan mayat seorang laki-laki atas nama Sunaryo (45) dikebun kelapa sawit di Desa Pak Mayam. Korban sendiri beralamat di Desa Sungai Dadak Dua, Kecamatan Terentang, Kabupaten Kubu Raya.

Saat itu korban menderita luka terbuka di bagian leher sebelah kiri, dan mata sebelah kanan. Diduga akibat senjata tajam. Kemudian dilaksanakan olah TKP, membawa korban ke RSUD Landak. Kemudian polisi mengejar pelaku pembunuhan.

Pada 1 Juli, ditemukan mayat atas nama Dion yang merupakan Kepala Satpam Pabrik Kelapa Sawit (PKS) PTPN XIII Ngabang ditemukan meninggal dunia dalam kondisi tergantung di sebuah pohon.

Mayat ditemukan warga sekitar pukul 06.00. Selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Landak untuk divisum. Polisi menyatakan korban murni gantung diri.

Selanjutnya pada 2 September,  sosok mayat laki laki ditemukan warga nyangkut di tiang bangunan ruko Toko Mas Cahaya Intan tepi sungai Landak persisnya di jalan pasar laut Desa Hilir Kantor Kecamatan Ngabang. Sosok mayat itu tidak diketahui identitasnya.

Kemudian, penemuan mayat yang sempat gempar warga Landak dan Kalbar adalah dua sosok mayat laki-laki dan perempuan tanpa busan ditemukan di semak-semak di Dusun Sungai Buluh, Desa Hilir Kantor, Kecamatan Ngabang 19 September.Mayat laki-laki kemudian diketahui bernama TJN (38) dan identitas mayat wanita ternyata KS (23). Polres Landak menyatakan dua mayat tersebut kasus pembunuhan dan hingga akhir tahun 2017 belum terungkap pelakunya.

Terakhir, penemuan sosok mayat manusia yang sudah menjadi kerangka tengkorak di Dusun Pasir Panjang, Desa Kayuara, Kecamatan Mandor pada 14 Nopember

Penemuan kerangka tengkorak manusia itu sendiri berada di belakang rumah satu diantara warga.

Sontak kejadian tersebut membuat heboh warga sekitar, sehingga berbondong-bondong dengan rasa penasaran ingin melihat secara langsung dari dekat.

Polisi berhasil mengungkap identitas bernama Sainah alias We Renges usia 70 tahun.

Penulis: Tim Liputan

Editor: Kundori