Belajar Tatap Muka di Mempawah, Sekolah Terapkan Satu Meja-Satu Siswa
![]() |
| Syamsuddin, Guru SDN 10 Kecamatan Mempawah Hilir, berkeliling kelas menyemprotkan hand sanitizer usai memberikan arahan bahaya Covid-19 dan tata cara mengenakan masker maupun protokol kesehatan lainnya. SUARAKALBAR.CO.ID/Dian Sastra |
Mempawah (Suara Kalbar) – Hari ini, Senin, 22 Februari 2021,
Pemerintah Kabupaten Mempawah telah memulai proses belajar mengajar tatap muka di
satuan pendidikan PAUD, SD dan SMP negeri/swasta.
Hal serupa juga diterapkan satuan pendidikan SMA
negeri/swasta yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat.
Sejak pukul 06.00 WIB, satu persatu peserta didik tiba di
sekolah masing-masing. Ada yang diantar orangtua, tapi ada juga mengendarai kendaraan
sendiri.
Seperti yang telah digariskan Pemprov Kalbat dan Pemkab
Mempawah, pembelajaran tatap muka berlangsung dengan protokol kesehatan yang sangat
ketat.
Wartawan suarakalbar.co.id yang berkeliling memantau
sejumlah sekolah di satuan pendidikan SD dan SMP di Kota Mempawah, melihat
pihak sekolah telah menyediakan masker, sarana cuci tangan di setiap ruang
kelas.
Bahkan, ada sejumlah guru yang rela berkeliling kelas untuk
menyemprotkan hand sanitizer ke tangan tiap peserta didik, serta mengecek
apakah masker telah dikenakan secara benar.
Physical distancing atau jaga jarak, juga dilaksanakan sekolah
dengan baik, yakni menerapkan satu peserta didik-satu meja belajar. Sebelum
pandemi Covid-19, satu meja umumnya dipergunakan untuk dua orang.
Saat memantau proses belajar tatap muka di SD Negeri 10
Mempawah Hilir, yang berada di Jalan Daeng Menambon Mempawah, wartawan
suarakalbar.co.id, disambut Syamsuddin, guru setempat.
Tadi pagi, Syamsuddin tengah berada di ruang kelas III,
untuk memberi arahan singkat tentang bahaya Covid-19 kepada peserta didik,
maupun tata cara mengenakan masker yang baik dan benar.
“Kami memberikan arahan ini demi keselamatan bersama, baik
dewan guru maupun peserta didik, agar terhindar dari bahaya Covid-19. Kami tidak
akan lelah melakukan pengawasan terkait protokol kesehatan ini,” ujarnya.
Sesuai ketentuan dari Dinas Dikporapar Kabupaten Mempawah,
tambah Syamsuddin, pihak SDN 10 menerapkan metode belajar dua shift, mulai
pukul 07.00-09.00 WIB dan 10.00-12.00 WIB.
“Kami juga meniadakan waktu istirahat. Jadi setelah berakhir
shift pertama, para siswa harus langsung pulang, tidak boleh bermain dan
berjalan ke sana-sini. Ini terapkan secara tegas. Sekali lagi demi keselamatan
bersama,” pungkasnya.
Penulis : Dian Sastra
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





