Kabupaten Sanggau Usulkan 25 Desa untuk Desa Cerdas
Sanggau (Suara Kalbar) – Pemerintah Kabupaten Sanggau mengusulkan 25 desa mengikuti lomba calon desa cerdas ke Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi RI untuk program membangun desa cerdas.
“Dari Provinsi Kalimantan Barat, Kabupaten Sanggau Kubu Raya dan Kapuas Hulu merupakan tiga kabupaten yang dipilih menjadi locus pembangunan desa cerdas,” ujar Kepala Dinas Komunikasi dan informasi Kabupaten Sanggau Joni Irwanto, Selasa (25/1/2022).
Dikatakan Joni bahwa indikator yang diambil itu sebenarnya diambil dari indikator desa membangun atau desa mandiri.
“Cuma ada percepatan dengan model teknologi digital, kita saat ini masih dalam rangka sosialisasi, tetapi Sanggau sudah diminta usulan nama-nama yang akan menjadi Desa Cerdas,” kata Joni.
Joni mengatakan Pemkab Sanggau melalui BPM Pemdes sudah menyampaikan 25 desa calon desa cerdas.“Untuk contoh desa cerdas yang sudah ada yaitu di Bali namanya Desa Duda Timur. Jadi di Desa tersebut semua pelayanan publiknya sudah digital,” katanya.
Masyarakatnya, kata Joni, sudah sangat dimudahkan, seperti siapa –siapa penerima bansos, kemudian apa syarat-syarat mengajukan administrasi kependudukan dan semua data kependudukan mereka sudah mengunakan aplikasi digital, kita baru daam tahap sosialisasi.
Joni berharap dari 25 desa yang telah diusulkan kemudian akan dipilih akan ada duta desa cerdas sebagai pendamping desa tersebut dalam membangun desa cerdas .
“Akan ada duta untuk satu desa untuk pendamping sebagai kebutuhan era digital. Mudah-mudahan di tahun 2022 ini bisa terealisasi,” ujarnya.
Adapun desa yang diusukan jadi locus desa cerdas yakni Desa Teraju, Desa Pedalaman, Desa Hilir, Desa Batang Tarang, Desa Sosok, Desa Pusat Damai, Desa Bonti, Desa Tanjung Merpati, Desa Kastromego, Desa Kenaman, Desa Noyan, Desa Entikong.
Desa Balai Sebut, Desa Kedukul, Desa Lape, Desa Meliau Hilir, Desa Pulau Tayan Utara, Desa Temiang Mali, Desa Menyabo, Desa Palem Jaya, Desa Tunggal Bhakti, Desa Berengbekawat, Desa Balai Karangan, Desa Upe, Desa Jangkang Benua dan Desa Pana.”Itu 25 calon Desa yang diusulkan BPM Pemdes,” kata Joni.
Joni mengatakan untuk menjadi desa cerdas pemerintah harus menyediakan atau di desa tersebut telah tersedia sinyal atau jaringan internet.
“Kedua pemerintah akan menempatkan duta Desa Cerdas sebagai pendamping, jadi apa-apa program Kementerian itu dari Pemda harus mendampingi, minimal sosialisasi, bisa dari APBDes bisa juga dari APBD,” katanya.
Menurutnya, dengan bekerjasama itu kita bisa menyiapkan adminnya, kemudian ada beberapa aplikasi yang bersifat umum dari pemerintah pusat untuk operasionalnya.”Yang jelas 25 desa yang kita usulkan itu nanti bisa kita reflikasi, 25 desa itu baru usulan ya, belum final,” katanya.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now




