Capaian Vaksinasi Baru 53,23 Persen, Karolin Margret Natasa: 12,95 Warga Vaksin Diluar Kabupaten Landak
Landak (Suara Kalbar) – Kementrian Kesehatan mengeluarkan laporan capaian vaksinasi di Kabupaten Landak.
Data yang disampaikan menyatakan cakupan vaksinasi Covid-19 Kabupaten Landak hingga 7 Januari 2022 malam hanya mencapai 53,23Baupa persen.
Aturan baru terkait pendataan vaksinasi yang dikeluarkan Kemenkes yakni melalui KPCPEN fasyankes dan KPCPEN tower KTP sehingga jika ada masyarakat yang vaksin di daerah lain maka akan terhitung di daerah asal.
Karolin Magret Natasa Bupati Landak mengatakan jika presentase vaksinasi di kawasannya sulit bergerak naik, sehingga dirinya akhirnya berkoordinasi dengan berbagai pihak agar mengetahui kendala apa yang terjadi.
“Kami telusuri ternyata benar ada 12 persen lebih warga landak vaksin di luar,” ungkapnya kepada suarakalbar.co.id.
Namun meski demikian pihaknya terus berusaha untuk mendorong capaian vaksinasi, terlebih daerah – daerah yang sulit dijangkau.
“Kalau disini kan daerahnya luas dan sulit juga nakes atau petugas juga harus menginap pula demi memvaksin masyarakat,sehingga saya meminta juga turut diapresiasilah jangan Jawa terus ukurannya,” terangnya.
Ia juga mengatakan kembali lagi terkait kendala, pihaknya menemukan dalam peningkatan vaksinasi yakni luasan wilayah dan banyaknya warga vaksin diluar Kabupaten Landak.
“Hal itulah yang membuat kendala kami, saya pagi ini juga masih harus ke daerah Sebangki menggunakan perahu dengan adanya presentase kami yang masih sedikit lihat dari KCPEN Tower 1 & 2 dan usaha kita terus berusaha semaksimal mungkin mendatangi kawasan tersulit sekalipun,” tambahnya.
Sementara Kadinkes Kalbar Harisson menjelaskan terkait data yang dikeluarkan dikarenakan warga Landak divaksin diluar Fasyankes di Landak.
“Bisa karena ada warga Landak yang divaksinasi diluar fasyankes yang ada di Landak. Data vaksinasi berdasarkan KTP juga tersedia di KPCPEN,” jelasnya.
Kemungkinan lain diungkapkan Mantan Kadinkes Kapuas Hulu ini data dari Kabupaten Landak masih tertahan akibat jaringan dan yang belum dimasukkan di Kementrian Kesehatan.
“Bisa saja datanya delay, belum dimasukkan ke PCare karena beberapa tempat tidak ada sinyal atau jaringan internet.” cetusnya.
Harisson berharap agar Kabupaten Landak agar terus semangat melaksanakan vaksinasi.
“Perbanyak titik dan dekatkan sedekat mungkin akses masyarakat terhadap layanan vaksinasi. Bila perlu dengan metode jemput bola,” pungkasnya.
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now




