Wahana Visi Indonesia Kembangkan Kabupaten Layak Anak

Sekadau (Suara Kalbar) -Peningkatan kualitas pelayanan publik melalui suara dan aksi warga negara dilakukan dengan membangun dialog antara masyarakat,dan penyedia layanan,termasuk pemerintah.

Manejer Program Suara dan Aksi warga negara untuk kabupaten Sintang Melawi dan Sekadau, Hendri Gabriel  mengatakan, dengan adanya dialog,harapannya adalah kualitas pelayanan publik,hak anak  dan masyarakat dapat terpenuhi.

Dialog terbuka ini dilaksanakan di ruang pertemuan gedung PKK jalan Sintang Sekadau, Senin (12/3) dengan dihadiri para kepala desa yang menjadi program proyek.

Dalam dialog itu,wahana visi Indonesia yang bekerja sama dengan Koalisi Organisasi Masyarakat Peduli Anak Sekadau (KOMPAS) siap dukung program pemerintah untuk jadi kabupaten Layak anak.

Adapun desa yang menjadi pilot projeknya program ini adalah, desa Tapang tingang, Senangak, Pantok,Lubuk Tajau,dan Meragun untuk kecamatan NangaTaman,

Ensalang, Semabi,Seraras,Merapi, untuk kecamatan Sekadau hilir,

dan desa sungai ayak 2 kecamatan Belitung hilir.

Elsa Setiyaningsih Sekretaris dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Sekadau dalam sambutannya mengatakan, dengan pendampingan dari Wahana Visi Indonesia, masyarakat di desa sudah bisa membuat skedul program kegiatan pelayanan anak.

“Indikatornya adalah,jumlah ibu melahirkan yg di tolong oleh petugas kesehatan, kwalitas kesehatan bayi,angka kematian bayi,dan angka kematian ibu melahirkan, “ungkapnya.

Sumini,yang mewakili dari Dinkes Sekadau mengatakan bahwa,dinas kesehatan telah mencanangkan 1000 hari pertama kehidupan anak, mulai dari dalam kandungan hinga anak ber usia dua tahun. “Indikatornya antara lain,adalah antara umur dan tinggi badan anak tidak  yang tidak seimbang, “katanya.

Untuk itu, diharapkan semua unsur harus terlibat untuk dapat mengubah prilaku kehidupan. “Agar tujuan kita menjadi kabupaten layak anak bisa tercapai,”ujarnya.

Teresia Lili,  mewakili dinas Bappeda  Sekadau menyampaikan, dalam regulasi pemerintah, bahwa 20% anggaran APBD adalah untuk kesehatan dan semua elemen harus terlibat.dan saling mendukung.

Penulis: Sudarno

Editor: Kundori