Bersepeda di jantung Borneo II siap beraksi di dua Negara

Pontianak (Suara Kalbar) – Bersepeda di Jantung Borneo II merupakan kegiatan untuk kedua kalinya yang digelar oleh West Borneo Tourism Association bekerjasama dengan Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Barat, Kementerian Pariwisata dalam program Wonderful Indonesia dan menjadi ajang nasional akbar yang akan menutup beberapa rangkaian program wisata nasional di penghujung Tahun 2018 serta didukung oleh Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum, Yayasan Kehati (TFCA Kalimantan), Bike to Work Kalimantan Barat, Yokkita Tour, Garuda Indonesia, Gapura Angkasa, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, WWF-Indonesia dalam mensukseskan Visit Heart of Borneo 2018.

Sementara dukungan dari Malaysia diantaranya Konsulat Malaysia di Pontianak, Giant Bike Kuching, Serawak Cycling Association, Persatuan Berbasikal Bahagian Sri Aman dan Hotel Seri Simanggang di Sri Aman.

Rangkaian kegiatan Bersepeda di Jantung Borneo II ini akan melewati rute yang dimulai dari Sri Aman, Malaysia, melintasi Pos Lintas Batas Negara  (PLBN) Badau dan berakhir di Lanjak/Danau Sentarum, Batang Lupar, Kabupaten terujung Kalbar, Kapuas Hulu.

“Bersepeda di batas negeri ini diagendakan menjadi salah satu cara mempromosikan kegiatan bersepeda, mengkampanyekan budaya hidup hemat energi, sekaligus mempromosikan aset wisata, khususnya yang ada di Kalbar,” ungkap Kadisporapar Kalbar, Natalia Karyawati kepada Suara Kalbar.

Menurutnya kegiatan ini sangat menarik karena merupakan ajang  berbentuk kolaborasi olahraga dan pariwisata dengan mempromosikan pengembangan destinasi pariwisata  karena dipadukan dengan event Festival Danau Sentarum yang juga menjadi agenda tahunan Disporapar setiap tahunnya.

Selain itu kegiatan ini telah masuk dalam kegiatan good event Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dimana beberapa kriteria nya adalah pendaftaran paperless, hemat energi, ramah lingkungan, pengurangan sampah, gerakan 100 Tumblers, no tissue event.

“Kegiatan ini merupakan yang pertama mengikuti kriteria good event yang dicanangkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, diharapkan kedepannya menjadi pemicu gerakan serupa di Indonesia” ujar Kepala Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum Ir. Arief Mahmud, M.Si

Sekretaris West Borneo Tourism Association, Roni Wang menjelaskan terkait kegiatan Bersepeda di Jantung Borneo II memiliki sejumlah peserta dari seluruh penjuru nusantara seperti dari Jakarta, Bogor, Garut, Bandung, Semarang, Solo, Yogyakarta, Surabaya, Blitar, Bondowoso, Jayapura, Medan, Berau, Pontianak dan Bengkayang berjumlah sekitar 100 peserta.

“Sementara dari manca negara Kuala Lumpur, Kuching, Sibu, Sri Aman, Bintulu, dan sabah berjumlah 32 peserta. Kegiatan dari Festival Danau Sentarum (FDS) 2018 untuk tahun ini lebih eksklusif karena masuk dalam Calender of Event Kementerian Pariwisata dalam 100 Wonderful Event of Indonesia 2018,” tutur Roni yang juga sebagai Ketua Panitia Bersepeda di Jantung Borneo II ini.

Terkait jarak yang akan ditempuh oleh seluruh peserta, diakuinya dua kali lipat lebih jauh dari tahun 2017 yaitu mencapai 141 km. Melintasi dua negara yaitu Malaysia dan Indonesiae peserta akan melihat indahnya jantung borneo secara dekat dan bisa berinteraksi dengan penduduk setempat.

“Kegiatan ini menjadi upaya mendukung program pemerintah Indonesia dalam mengkampanyekan penurunan pemanasan global. Bersepeda sembari menikmati dan menghargai alam di kawasan Jantung Borneo,” urainya.

Kegiatan yang didukung oleh Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata Provinsi Kalbar ini juga telah berkoordinasi dengan Ketua Sosek Malindo, PLBN Nanga Badau serta Kepolisian RI.

“Sementara koordinasi dengan pemerintah Malaysia-pun sudah dilakukan Koordinasi yg sudah dilakukan ke Malaysia termasuk di Polis Sarawak, JPJ Sarawak, Majlis Keselamatan Negara (Sarawak), Kesihatan Negeri Sarawak, Pelancongan Negeri Sarawak dan Konsulat Jendral Republik Indonesia di Kuching,” pungkasnya.

Penulis: Dina Wardoyo

Editor: Kundori