Yesi, Anggota KPPS Desa Bungok Meninggal Dunia
![]() |
Yesi (19), anggota KPPS di TPS 03, Desa Bungok, Kecamatan Bonti, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, meninggal dunia akibat menderita cardiac arrest. |
Sanggau (Suara Kalbar) – Yesi (19), anggota KPPS di TPS 03, Desa Bungok, Kecamatan Bonti, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, meninggal dunia akibat menderita cardiac arrest.
Hal ini disampaikan Edy Rhamsana, Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sanggau.
“Yesi meninggal setelah dirawat 40 menit di rumah sakit sekitar pukul 11.55 WIB. Dia didagnosa cardiac arrest,” kata Edy, Jumat (26/4/2019) malam.
Sebagaimana diketahui, cardiac arrest biasa disebut juga henti jantung adalah kondisi di mana detak jantung berhenti secara tiba-tiba. Cardiac arrest merupakan masalah kesehatan yang sangat serius dan dikenal juga dengan sudden cardiac.
Menurut Edy, berdasarkan keterangan keluarga, sebelum hari pemungutan suara, Yesi sudah mengeluhkan tidak enak badan, namun ia tetap mengikuti tahapan pemilihan sambil mengonsumsi obat pasar. Setelah mengeluh sakit perut, baru Yesi dirawat di puskesmas.
“Kita belum tahu, detail penyakit yang dideritanya, karena belum mendapat rekam medis dari rumah sakit,” jelasnya.
Edy melanjutkan, jajaran KPU Sanggau akan berkunjung ke rumah duka di Dusun Bungok, Desa Majel, Kecamatan Bonti, Sabtu (27/4/2019), untuk menyerahkan santunan duka.
“Yesi memiliki satu orang anak yang berusia 2 tahun,” ucapnya.
Edy mengimbau PPK, PPS dan KPPS yang masih bertugas dan dalam keadaan sakit agar segera melapor.
“Saat ini, kita sudah menerima laporan bahwa ada empat orang KPPS yang jatuh sakit,” tutupnya.
Sebelum mengembuskan nafas terakhirnya, Yesi mengalami muntah darah dan dirawat selama 40 menit di rumah sakit tersebut.
Kepala Puskesmas Bonti, Titi Rahmawati mengatakan, Yesi sempat menjalani perawatan di puskesmas pada Rabu (24/4/2019). Saat itu, Yesi mengeluhkan sakit pada ulu hati dan tenggorokannya.
“Waktu itu sesaknya belum kuat. Batuk mengeluarkan bercak darah. Kemudian kita berikan perawatan,” kata Titi saat dihubungi Kompas.com, Jumat.
Sehari setelah dirawat, kondisi Yesi membaik. Oleh dokter, Yesi disarankan untuk cek dahak, karena dokter curiga dia mengidap TBC.
“Namun kondisi mulai memburuk, dan disarankan dirujuk ke rumah sakit,” ucapnya.
Namun ternyata, setelah tiba di rumah sakit dan sempat dirawat, Yesi meninggal dunia. Meninggalnya Yesi menambah daftar panjang penyelenggara pemilu yang gugur. (DD)
Editor : Nikodemus Niko
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now