Komisariat PMII STAIMA Sintang Dibekali Ilmu Jurnalistik
![]() |
| Pemateri saat menyampaikan ilmu jurnalitik untuk kader PMII Komisariat STAIMA Sintang. |
Sintang (Suara Kalbar) – Puluhan kader Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sintang mengikuti pelatihan Pers dan Jurnalistik, Sabtu (20/7/2019) pagi.
Adapun tujuan kegiatan tersebut untuk mencari penulis-penulis handal dalam lingkup kader PMII.
Kegiatan bertempat di aula STAIMA Sintang ini mendatangkan pemateri alumni Harian Equator/Rakyat Kalbar (Jawa Post Grup), Suhardin, SH.
Ketua Panitia Hesti J mengatakan, pelatihan pers dan jurnalistik diikuti oleh 100 peserta, terdiri dari mahasiswa/i semester 2, 4, dan 6. Hesti mengutip peryataan Syeh Anas As-Shofy bahwa berada disuatu majelis ilmu sama seperti menjalankan sholat sunah 1000 rakaat.
“Saya berharap Sahabat/I lebih semangat karna pelatihan jurnalistik ini bagian dari menuntut ilmu,” ucapnya.
Sementara Ketua Komisariat PMII STAIMA, Toni Krisnsanto, mengatakan pelatihan pers dan jurnalistik bertujuan untuk meningkatkan mutu kader PMII STAIMA dalam menulis. Karena menurutnya, menulis merupakan suatu kewajiban dalam perkuliahan.
Toni berharap agar kader PMII yang mengikuti pelatihan ini dapat dengan serius menyimak apa yang disampaikan pemateri, sehingga selesainya kegiatan dapat langsung mempraktekkan.
“Bagi mahasiswa, menulis adalah sebuah kewajiban untuk menguji wawasan. Perlu bagi mahasiswa untuk menuangkan ide – ide atau pemikirannya dalam sebuah tulisan atau karya tulis. Saya berharap kader – kader PMII kedepanya mampu menjadi penulis yang handal,” kata Toni.
Pelaksanaan pelatihan pers dan jurnalistik ini berjalan lancar.
Suasana santai namun serius tergambar ketika pemateri mengajak peserta berdiskusi. Setelah menyampaikan gambaran umum tentang pers dan jurnalistik, para peserta dibimbing untuk membuat berita sesuai dengan kaidah-kaidah jurnalistik.
Menurut Suhardin, Pers di Indonesia sudah cukup maju karena telah diatur dalam UU Nomor 40 Tahun 1999 Tentang Pers. Dalam UU tersebut memberikan jaminan kepada Pers untuk leluasa menerbitkan berita.
“Tentunya berita – berita tersebut harus sesuai dengan kaidah – kaidah jurnalistik. Kode etik jurnalistik jadi pegangan,” ujarnya.
Disela-sela penyampaiian materi, Suhardin mengajarkan secara langsung teknis penulisan berita dalam waktu 5 menit. Ia menyampaikan rumus 5W+1H dan langsung dipraktekan oleh peserta yang mengikuti pelatihan tersebut.
Dijelaskan Suhardin, 5W+1H merupakan rumus umum yang digunakan wartawan dalam menulis berita.Rumus ini mengambarkan kwalitas dan bobot sebuah berita.
“Saya berharap peserta yang ikut, dapat menerapkan rumus 5W+1H dalam membuat berita,”harapnya.
Pelatihan pers dan jurnalistik ini turut dihadiri oleh Ketua STAIMA Muhammad Faisal, Wakil Ketua III Bid. Kemahasiswaan Nanang Zakariya, Mabinkom Ahmad Amin dan Ketua Umum Pengurus Cabang PMII Sintang Yeti Rahayu.
Penulis: Tim Liputan
Editor: Kundori
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now




