SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda News ODP di Sanggau Kini Capai 708 Orang

ODP di Sanggau Kini Capai 708 Orang

Pelaksana Tugas Kadis Kesehatan Kabupaten Sanggau, Ginting

Sanggau (Suara Kalbar) – Jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kabupaten Sanggau saat ini berjumlah 708 orang sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak satu orang.

“ODP saat ini 708 orang , PDP tinggal satu orang, dan  Dinas Kesehatan atau tim gugus tugas telah melakukan  Rapid Test  dengan tujuannya untuk deteksi dini , dan untuk pemetaan secara menyeluruh dan masif,” ujar Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan yang juga Wakil Ketua Tim Gugus Tugas Penanganan dan Pencegahan COVID-19 Kabupaten Sanggau, Ginting, saat  menggelar konferensi pers mengenai perkembangan terbaru tentang Covid-19 di Posko Gugus Tugas di Jalan Ahmad Yani,  Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau, Selasa (21/4/2020).

Dia menjelaskan, hasil sampai hari ini sudah dilaksanakan sebanyak  183 orang dari jumlah itu 13 orang yang reaktif, yang reaktif itu lima ODP, tujuh tenaga kesehatan, satu OTG, yang kontak langsung dengan tenaga kesehatan yang sudah mengikuti tes sebelumnya reaktif maka dilanjutkan dengan kontaknya yaitu anaknya ternyata reaktif.

Ginting mengatakan bahwa rapid test ini adalah bagian dari pencegahan, karena pencegahan  itu lebih penting dari pengobatan, pencegahan lebih murah dari pengobatan. Jadi bukan sebuah pemborosan kita melakukan rapid test, dibanding penanganan kalau terjadi kasus, maka pencegahan ini lebih murah dan lebih efektif.

“Untuk Rapid Test kita lakukan  sebetulnya di 15 kecamatan, tapi yang sudah masuk laporan hari ini baru di Kecamatan Kapuas jadi ini baru dari dalam kota Sanggau,” ujarnya.

Ditambahkan Ginting untuk yang reaktif langsung kita karantina ketat secara mandiri dan kita tanya kepada yang bersangkutan apakah karantina mandiri dirumah atau dirumah isolasi.

“Kebetulan juga saat ini kita sudah menyiapkan rumah isolasi yaitu di Asrama Diklat di Sanggau Permai yang sudah kita lengkapi sarananya dan kita fasilitasi konsumsinya,”  kata Ginting.

Selain tujuh tenaga medis tersebut, Ginting menyebutkan juga ada 10 tenaga medis RSUD M.Th Djaman yang berinisiatif melakukan isolasi mandiri.

“Dari hasil rapid test petugas medis  yang reaktif dan diisolasi 7 orang dan inisiati 10 orang tapi tidak reaktif tapi inisiatif saja karena perlu kewaspadaan,” jelasnya.

Dengan dikarantinanya atau isolasi sejumlah tenaga medis tersebut, Ginting mengaku akan berdampak menjadi beban pada tugas tenaga medis lainnya, karena menjadi tugas rangkap.

“Tapi karena selama ini tenaga medis kita cukuplah untuk menangani Covid-19 ini. Kenapa dikatakan cukup karena kegiatan-kegiatan yang lain ini untuk sementara kan dikurangi, bahkan ada yang dihentikan,” katanya.

Dia mengatakan seluruh tenaga medis yang ada sekarang ini fokusnya menangani Covid-19, baik di Puskesmas dan Pustu. Begitu juga yang di Dinas Kesehatan, kegiatan-kegiatan yang lain dikurangi, bahkan dihilangkan jadi fokusnya sekarang Covid-19.

“Kami tegaskan untuk pasien yang meninggal bukan pasien Covid-19 makanya protokoler penangananya pun mulai dari rumah sakit Pontianak sampai ke Sanggau bukan protokoler Covid-19 yang dilaksanakan, bahkan termasuk sampai kepemakaman juga,” katanya.

Namun protokoler kesehatan tetap dilakukan seperti jaga jarak, pakai masker, cuci tangan itu tetap dilakukan.

Penulis : Ucok

Editor : Hendra

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan