SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Daerah Bengkayang Bengkayang Perkuat Kolaborasi Desa untuk Akuratkan Data Kependudukan

Bengkayang Perkuat Kolaborasi Desa untuk Akuratkan Data Kependudukan

Akam, SP,. M.Si Sekretaris Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Bengkayang.[HO-Istimewa]

Bengkayang (Suara Kalbar) -Bengkayang (Suara Kalbar) – Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Bengkayang terus memperkuat koordinasi dengan kecamatan hingga desa untuk memastikan setiap layanan administrasi kependudukan berjalan efektif dan menghasilkan data yang valid. Hal itu disampaikan Sekretaris Disdukcapil Bengkayang, Akam, SP, M.Si, saat ditemui di kantornya, Kamis (4/12/2025).

Akam menjelaskan, kecamatan dan desa memegang peran penting sebagai ujung tombak pelayanan, mulai dari mendorong warga mengurus dokumen kependudukan, menyampaikan informasi, hingga meningkatkan pemahaman masyarakat soal pentingnya identitas resmi. Perangkat desa—dari dusun hingga RT—diminta aktif memilah warga yang belum mengantongi dokumen kependudukan untuk kemudian difasilitasi pengurusannya ke Disdukcapil.

Ia menambahkan, pola koordinasi itu juga dipertegas melalui layanan jemput bola. Setiap rencana pelayanan keliling wajib dikomunikasikan dengan kecamatan dan desa agar informasi tidak terputus dan masyarakat tidak lagi tertinggal dalam pengurusan dokumen kependudukan. Tujuannya jelas: memastikan tak ada warga yang hidup tanpa identitas resmi.

Akam tak menampik, medan geografis Bengkayang masih menjadi tantangan besar. Jarak yang jauh, permukiman terpencil di perbukitan dan pulau-pulau, minimnya akses jalan, belum meratanya listrik dan jaringan telekomunikasi, serta masih rendahnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya dokumen identitas, menjadi hambatan utama. Ditambah keterbatasan sarana, prasarana, dan anggaran.

Untuk mengatasinya, Disdukcapil menerapkan tiga strategi:

  1. Sosialisasi intensif melalui pertemuan langsung, media massa, dan media sosial untuk mengubah pola pikir masyarakat.

  2. Pelayanan keliling di setiap kecamatan dan desa.

  3. Inovasi layanan berbasis digital, yaitu aplikasi DAFON (Daftar Online).

Melalui DAFON, warga tak lagi perlu datang ke kantor Disdukcapil. Selama ada jaringan internet, masyarakat cukup memotret dan mengunggah berkas ke laman resmi Disdukcapil Bengkayang. Petugas kemudian memverifikasi dan memproses data. Dokumen yang telah selesai dikirim melalui email dalam bentuk PDF sehingga bisa dicetak kapan saja. Inovasi ini, kata Akam, menghemat waktu, biaya, sekaligus menekan praktik pungli karena masyarakat tidak bertemu langsung dengan petugas.

Setiap tahun, data kependudukan Bengkayang dirilis oleh Ditjen Dukcapil Kementerian Dalam Negeri berdasarkan hasil konsolidasi nasional. Data dikumpulkan dari seluruh proses layanan Disdukcapil daerah, dikirim ke pusat, diverifikasi, dan disahkan sebagai Data Konsolidasi Bersih (DKB) semester I dan semester II. Karena telah melalui verifikasi berlapis, data tersebut dinilai akurat dan menjadi dasar seluruh kebijakan pembangunan.

Pemerintah daerah juga terus menggalakkan sosialisasi dan pelayanan keliling untuk memastikan seluruh penduduk memiliki dokumen kependudukan. Aplikasi DAFON disebut menjadi terobosan penting untuk mempercepat cakupan layanan.

Akam menegaskan, data penduduk menjadi dasar hampir seluruh layanan publik: BPJS, pendidikan, ketenagakerjaan, pengurusan perbankan, pembuatan SIM dan sertifikat tanah, hingga penerima bantuan sosial. Data kependudukan juga menjadi acuan alokasi anggaran pusat kepada daerah.

Dalam ranah demokrasi, data tersebut digunakan untuk penyusunan daftar pemilih pada pemilu legislatif, pilpres, pilkada, hingga pemilihan kepala desa. Selain itu, data kependudukan turut dipakai dalam penegakan hukum dan pencegahan tindak kriminal.

Berdasarkan data Disdukcapil Bengkayang Semester I Tahun 2025, jumlah penduduk tercatat 297.240 jiwa, terdiri dari 153.359 laki-laki dan 142.881 perempuan. Data per kecamatan disusun sebagai berikut:

  1. Sungai Raya – 23.588 jiwa

  2. Samalantan – 24.540 jiwa

  3. Ledo – 15.803 jiwa

  4. Bengkayang – 34.884 jiwa

  5. Seluas – 21.760 jiwa

  6. Sanggau Ledo – 15.970 jiwa

  7. Jagoi Babang – 10.053 jiwa

  8. Monterado – 34.854 jiwa

  9. Teriak – 18.237 jiwa

  10. Suti Semarang – 6.230 jiwa

  11. Capkala – 10.273 jiwa

  12. Siding – 8.550 jiwa

  13. Lumar – 8.652 jiwa

  14. Sungai Betung – 13.018 jiwa

  15. Sungai Raya Kepulauan – 28.659 jiwa

  16. Lembah Bawang – 6.665 jiwa

  17. Tujuh Belas – 15.504 jiwa

Penulis: Kurnadi

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan