SUARAKALBAR.CO.ID
Beranda Lifestyle Musim Flu 2025 Diwarnai Varian Baru: Kasus Meledak di AS dan Eropa

Musim Flu 2025 Diwarnai Varian Baru: Kasus Meledak di AS dan Eropa

Ilustrasi penderita flu. (Visualphotos)

Suara Kalbar – Otoritas kesehatan dunia mengeluarkan peringatan dini terkait musim flu tahun ini. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (European Centre for Disease Prevention and Control/ECDC) melaporkan bahwa varian K dari virus influenza H3N2 telah muncul lebih cepat dari prediksi dengan tingkat kekuatan yang lebih besar.

Merespons tren ini, ECDC merekomendasikan percepatan proses vaksinasi, terutama bagi kelompok populasi yang paling berisiko seperti lansia dan anak-anak.

Dampak varian ini sudah mulai terasa di negara-negara maju seperti Inggris, Jepang, dan Amerika Serikat. Data per 15 November 2025 menunjukkan lonjakan kasus yang signifikan di AS, dengan 650.000 kasus dilaporkan, 7.400 pasien dirawat inap, dan 300 kasus kematian.

Mutasi atau strain baru ini diketahui sangat menular dan menyerang kelompok rentan dengan cepat.

Gejala Influenza K

Secara umum, gejala flu varian K mirip dengan influenza yang sudah dikenal masyarakat. Gejala klasik seperti batuk, demam, malaise (lemas/tidak enak badan), dan nyeri otot tetap muncul.

Namun, masyarakat perlu mewaspadai tanda-tanda yang lebih intens pada mutasi baru ini, antara lain:

  • Demam yang lebih tinggi dari biasanya.
  • Masalah pernapasan atau sesak napas.

Perhimpunan Kedokteran Keluarga dan Komunitas Spanyol (SEMFYC) turut memperingatkan potensi komplikasi akibat varian K ini. Juru bicara Kelompok Kerja Penyakit Menular SEMFYC, Jose Maria Molero, mengingatkan bahwa penyebaran virus lintas negara sulit dibendung.

“Virus tidak dapat dikurung di suatu negara. Wajar jika varian virus H3N2 yang telah beredar sejak April atau Mei di berbagai negara Uni Eropa dapat mencapai Spanyol (dan negara lain),” kata Molero.

Para ahli menekankan bahwa vaksinasi tetap menjadi tameng utama. Molero menjelaskan, meskipun virus ini mungkin tidak lebih ganas secara intrinsik, ia berpotensi menyebabkan lonjakan rawat inap karena menyerang sistem kekebalan tubuh yang belum siap menghadapi perubahan antigenik tersebut.

“Puncak epidemi akan terjadi pada akhir Desember,” prediksi Molero.

Oleh karena itu, masyarakat yang belum mendapatkan vaksin disarankan segera melakukan vaksinasi agar tubuh memiliki antibodi efektif melawan varian baru ini.

Sumber: Beritasatu.com

IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya

Join now
Komentar
Bagikan:

Iklan