Gen Z Tinggalkan Kopi dan Alkohol, Beralih ke Party Jamu
Suara Kalbar- Belakangan ini muncul tren baru di kalangan anak muda, terutama gen Z, yang dikenal dengan istilah open table jamu atau party jamu.
Tren ini merujuk pada kebiasaan nongkrong bersama teman sambil menikmati jamu tradisional, bukan kopi, bukan minuman kekinian, dan bukan pula alkohol.
Kegiatan tersebut menjadi alternatif gaya hidup sehat yang semakin populer dan sering diunggah ke media sosial sehingga viral di berbagai platform.
Alih-alih memilih minuman berenergi atau minuman beralkohol, banyak gen Z yang menjadikan jamu sebagai pilihan alami untuk melepas penat setelah menjalani aktivitas padat.
Cara penyajiannya pun dibuat lebih seru karena dilakukan beramai-ramai, kadang dengan shooting jamu layaknya ritual minum di bar. Semua ini semakin memperkuat posisi open table jamu sebagai tren sosial yang unik dan mudah diterima anak muda.
Kenapa Jamu Mendadak Viral di Kalangan Gen Z?
Popularitas open table jamu di kalangan gen Z tidak terjadi tanpa alasan. Ada beberapa faktor yang membuat tren ini semakin diminati, seperti:
1. Alasan kesehatan dan kenyamanan tubuh
Banyak anak muda merasa tidak cocok mengonsumsi kopi karena kandungan kafein atau minuman beralkohol yang kurang nyaman untuk tubuh. Jamu dianggap lebih alami karena terbuat dari rempah-rempah sehingga terasa lebih ramah tubuh.
2. Relaksasi dan detoks alami
Minum jamu sering dilihat sebagai cara detoks sederhana dari aktivitas harian. Sensasi hangat, pedas, atau segar dari jamu memberikan efek menenangkan sekaligus menyegarkan, sehingga cocok dinikmati ketika stres atau lelah.
3. Harga terjangkau dan mendukung UMKM lokal
Dibandingkan kopi dan minuman kekinian, jamu cenderung lebih murah dan mudah ditemukan. Tren ini juga membuat banyak anak muda bangga karena bisa ikut melestarikan budaya lokal sekaligus mendukung pedagang jamu dan UMKM.
4. Gaya hidup dan budaya populer
Momen party jamu yang diunggah ke media sosial, terutama TikTok, membuat tren ini cepat viral. Aktivitas minum jamu beramai-ramai dianggap estetik, unik, dan kekinian, sehingga menarik perhatian lebih banyak gen Z.
Jenis-jenis Jamu Favorit Gen Z dan Manfaatnya
Dalam tren open table jamu, ada beberapa jenis jamu yang paling sering muncul dan menjadi favorit gen Z karena rasa dan manfaatnya. Berikut ini beberapa di antaranya:
- Beras kencur
Dengan rasa manis lembut dan kesegaran khas, beras kencur populer karena membantu meredakan pegal, mendukung pernapasan, dan memberi efek rileks. Banyak gen Z memilihnya karena ringan dan enak diminum.
- Kunyit asam
Memiliki cita rasa asam segar, kunyit asam terkenal baik untuk pencernaan. Kandungan kurkumin juga memberikan manfaat anti-inflamasi. Banyak anak muda memilih jamu ini saat merasa kurang fit atau untuk membantu detoks tubuh.
- Wedang jahe, temulawak, cabe puyang, dan lainnya
Jenis jamu berbahan rempah seperti jahe, temulawak, atau cabe puyang memberikan sensasi hangat sekaligus membantu melancarkan pencernaan, peredaran darah, serta metabolisme tubuh. Variasi rasa inilah yang membuat gen Z semakin antusias mencoba berbagai jenis jamu.
Dengan ragam manfaat tersebut, tidak mengherankan jika banyak gen Z menjadikan jamu bukan hanya sebagai minuman, tetapi bagian dari gaya hidup sehat yang mereka banggakan.
Warisan Budaya dan Relevansi Jamu di Era Modern
Jamu merupakan bagian dari tradisi dan kearifan lokal Nusantara yang telah diwariskan sejak dahulu. Kebangkitan kembali popularitas jamu di kalangan generasi muda menunjukkan warisan budaya dapat tetap relevan jika disajikan dengan cara yang lebih modern dan sesuai selera masa kini.
Tren open table jamu menjadi jembatan yang mempertemukan kearifan lokal dengan gaya hidup modern. Hal ini bukan sekadar nostalgia atau minuman orang tua, melainkan transformasi budaya yang membuat jamu hadir sebagai minuman sehat yang populer, estetik, dan digemari anak muda.
Fenomena party jamu juga mencerminkan keinginan generasi muda untuk hidup lebih sehat tanpa meninggalkan identitas budaya. Mereka mencari cara untuk menikmati minuman yang menyegarkan tanpa efek samping, seperti kafein atau alkohol, sambil membantu pelestarian budaya dan mendukung ekonomi lokal.
Sumber: Beritasatu.com
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now





