WhatsApp Uji Batas Pengiriman Pesan untuk Cegah Spam
Suara Kalbar- WhatsApp sedang menguji fitur pembatasan jumlah pesan yang dapat dikirim oleh pengguna maupun akun bisnis kepada kontak yang tidak memberikan balasan. Langkah ini dilakukan untuk menekan penyebaran spam di platform milik Meta tersebut.
Mengutip Tech Crunch, Sabtu (18/10/2025), aplikasi pesan instan ini awalnya dirancang untuk komunikasi pribadi. Namun, dengan hadirnya fitur grup, komunitas, dan kanal bisnis, pengguna kini menerima lebih banyak pesan, termasuk dari nomor yang tidak dikenal. Banyak pengguna mengeluhkan pesan promosi yang masuk tanpa diminta.
Kebijakan uji coba ini menetapkan bahwa setiap pesan tanpa balasan akan dihitung dalam kuota bulanan. Misalnya, jika seseorang mengirim tiga pesan ke nomor baru tanpa tanggapan, ketiganya akan terhitung dalam kuota tersebut. Pesan tidak akan dihitung jika penerima membalasnya.
WhatsApp belum mengungkap jumlah pasti batas pengiriman pesan karena masih dalam tahap pengujian. Namun, jika pengguna atau akun bisnis mendekati batas, sistem akan memberikan peringatan berupa pop-up agar mereka dapat menghindari pemblokiran.
Uji coba pembatasan ini akan diberlakukan di beberapa negara dalam beberapa minggu ke depan. WhatsApp menegaskan bahwa pengguna biasa kemungkinan tidak terdampak, karena kebijakan ini ditujukan untuk menindak akun yang mengirim pesan massal atau berpotensi menyebabkan spam.
Dalam beberapa tahun terakhir, WhatsApp telah memperkenalkan sejumlah fitur untuk mengendalikan pesan promosi, termasuk pembatasan pesan siaran (broadcast) dan opsi berhenti berlangganan dari pesan bisnis. Langkah ini diharapkan menjaga kenyamanan pengguna agar tetap dapat menerima pembaruan tanpa terganggu.
Uji coba batas pengiriman pesan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan WhatsApp dalam memperkuat keamanan dan kenyamanan pengguna di seluruh dunia, termasuk di pasar terbesar seperti India yang memiliki lebih dari 500 juta pengguna aktif.
Sumber: Beritasatu.com
IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Join channel telegram websitekami.com agar tidak ketinggalan berita loker terbaru lainnya
Join now